Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 07 Februari 2016

Yes 6:1-2a,3-8
Mzm 138:1-5,7c
1Kor 15:1-11
Luk 5:1-11

KESADARAN DIRI

Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa. – Luk 5:8

Ketika saya menyiapkan renungan hari ini, bangsa kita sedang dilanda kisruh politik. Sidang MKD yang berlarut-larut dengan saling serang dan saling tuding, tapi pada akhirnya semua terhenti ketika yang diperkarakan mengundurkan diri. Entah karena kesadaran bahwa dirinya bersalah, entah karena desakan politik. Namun kita tidak ingin berbicara tentang kisruh politik, melainkan kita belajar tentang kesadaran diri.

Sebagai manusia, kita tidak terlepas dari ego kita, khususnya dalam hal rasa bangga dan rasa hormat. Seringkali karena ego, kita merasa mampu untuk mengatasi persoalan kita dan tidak membutuhkan campur tangan Tuhan. Dan karena ego juga, kadangkala kita tidak mau mengakui kesalahan yang kita lakukan.

Panggilan hidup sebagai orang beriman adalah menjadi kudus. Penyadaran diri sebagai makhluk yang lemah dan membutuhkan pertolongan membuat hidup kita sepenuhnya bergantung kepada kemurahan Tuhan. Tanpa kesadaran diri, maka kita tidak akan bertemu dengan Tuhan karena kita tidak akan pernah membutuhkan-Nya sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

Teman, marilah kita terus belajar untuk menyadari betapa rapuhnya kita sebagai manusia dan membutuhkan rahmat Tuhan dalam hidup kita. Marilah kita menyadari dan mengakui segala kelemahan dan kekurangan kita, karena dari sanalah kita akan menyadari bahwa kita membutuhkan Yesus sebagai Juru Selamat sehingga kita bisa tulus mengatakan, “Tuhan, kasihanilah aku orang berdosa ini.” (An)

Apa kelemahan dan kerapuhan saya?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *