Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 02 Juni 2023

Sir 44:1,9-12
Mzm 149:1-6,9
Mrk 11:11-26

Berbuah

Maka kata-Nya kepada pohon itu: “Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya! – Mrk 11:14

Pohon ara merupakan tempat berteduh yang tumbuh di dataran rendah. Buahnya terdiri dari tiga macam: buah ara bungaran yang masak sebelum musim kemarau, buah ara musim kemarau dan buah ara musim dingin. Sehingga buah ara menjadi makanan favorit di jaman Yesus. Pada masa itu, jika pohon ara tidak berbuah dianggap sebagai simbol bencana nasional. Sedangkan jika berbuah dianggap sebagai kemurahan hati Allah.

Yesus tidak hanya mengajar dengan perumpamaan. Tindakan-Nya pun kerap menunjukkan perumpamaan. Ia dikatakan lapar. Hal ini menunjukkan kelaparannya untuk menyelamatkan umat manusia. Ia melihat pohon ara dan langsung mencari buahnya. Artinya ia melihat kepada Bangsa Yahudi tapi hanya mendapati daun-daun saja yaitu Hukum Taurat, tidak mendapatkan buah-buahnya yaitu perbuatan–perbuatan baik. Padahal Yesus telah memberikan pengajaran, menegur, dan membuat berbagai mujizat. Tindakan Yesus mengutuk pohon ara merupakan simbol kemarahan-Nya kepada Bangsa Yahudi yang tidak menghasilkan buah.

Bagaimana dengan kita? Sudah berapa tahun kita menerima baptisan? Sudah berapa banyak berkat dan anugerah dari Tuhan yang telah kita terima selama ini? Apakah kita sudah melayani Dia dengan tulus sesuai talenta kita sebagai balasannya? (Yo).

Sebagai murid Kristus, buah-buah apa yang telah kita hasilkan selama ini?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *