Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 02 Juli 2023

Hari Minggu Biasa XIII

2 Raj 4:8-11, 14-16a
Mzm 89:2-3,16-19
Rm 6:3-4,8-11
Mat 10:37-42

Memikul Salib

Barang siapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagiku. – Mat 10:38

Suatu saat ketika kami di Manado, kami pergi ke suatu area doa yang disebut dengan Bukit Doa Tomohon. Ada track untuk jalan salib di sana. Saat itu kakak saya membawa anaknya yang baru berusia beberapa tahun dan selalu mau digendong. Dan saya pun menggodanya dan mengatakan selamat jalan salib sambil memikul salib hidup (anaknya maksud saya). Dan kakak sayapun tersenyum dengan tabah.

Namun entah di perhentian ke berapa, tiba-tiba anaknya mau berjalan sendiri. Kakak saya dengan senangnya sambal mencolek saya dan berkata kepada saya, “Puji Tuhan, salib saya jalan sendiri…” sambil tertawa bahagia.

Apa yang menjadi salib kita saat ini? Apakah kita mau buru-buru menaruh salib itu? Atau mungkin kita juga berharap salib kita dipikul oleh Simon dari Kirene?

Saat Yesus berkata kita harus memikul salib, Ia selalu menyambungnya dengan “ikutlah Aku”. Karena Ia tahu bahwa kita tidak akan sanggup memikul salib tanpa mengikuti Dia. Selama kita mengikut Yesus mata kita harus terus memandang Dia. Dengan demikian kita akan memiliki kekuatan, kesabaran dan ketahanan yang berasal dari pada-Nya. Maka kita akan layak bagi-Nya. (Al).

Jangan menyerah, minta Roh Kudus menolong, Ia Allah yang memampukan.

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *