Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 04 April 2016

Yes 7:10-14; 8:10
Mzm 40:7-11
Ibr 10:4-10
Luk 1:26-38

Hari Raya Kabar Sukacita

KETAATAN KARENA “CULTURE” ATAU KARENA CINTA

Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu. – Ibr 10:9

Dalam liturgi gereja hari ini, kita diingatkan lagi pada saat yang sangat menentukan bagi sejarah keselamatan manusia, yaitu saat Bunda Maria menyerahkan dirinya sepenuhnya pada rencana Allah. Ini adalah penyerahan diri yang bersumber pada ketaatan total pada kehendak Allah.

Pada jaman yang menjunjung kebebasan di atas segalanya, ada sebuah pertanyaan yang selalu muncul: Mengapa saya harus menaati perintah Tuhan? Bukankah ini berarti membatasi kebebasan saya?

Kalau kita mau berbicara mengenai kebebasan, maka kita harus kembali pada tahap pertama hubungan kita dengan Tuhan, yaitu apakah kita mau menanggapi kasih Tuhan dengan memilih Dia sebagai tujuan hidup kita. Seiring pertumbuhan kita dalam mengasihi Tuhan, ketaatan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari realisasi kasih kepada Tuhan. Ketaatan menjadi pernyataan kasih kita kepada orang yang kita kasihi. Saya melihat ada dua macam ketaatan. Pertama, ketaatan yang timbul karena itu menjadi norma, peraturan dan hukum yang mengikat masyarakat. Ketaatan ini ada dikarenakan saya menjadi bagian dari sebuah sistem.

Yang kedua, ketaatan yang timbul oleh karena kasih saya kepada orang tersebut. Ketaatan ini timbul dari dasar relasi pribadi. Ketika saya mengatakan kepada anak saya bahwa saya bangga dengannya, itu adalah bentuk lain dari mengatakan saya mengasihi dia. Demikian juga saya bisa mengungkapkan cinta saya kepada Tuhan dengan mengatakan saya percaya pada Tuhan, saya mau menaati Tuhan, saya berserah pada rencana Tuhan. (Pt)

Apa dasar ketaatan saya pada Tuhan?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *