Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 05 April 2016

Kis 4:32-37
Mzm 93:1-2,5
Yoh 3:7-15

REBORN

Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. – Yoh 3:7

Apa yang Yesus maksudkan dengan “dilahirkan kembali” tidak bisa diartikan secara fisik, tapi lebih kepada lahir kembali secara rohani. Perubahan dari manusia lama yang mengikuti keinginan daging dan hawa nafsu, dilahirkan kembali menjadi manusia baru yang hidup dalam Tuhan.

Tahun 2000 menjadi titik balik kehidupan saya. Dalam suatu retret, saya “dilahirkan” kembali. Meskipun awalnya ikut retret karena terpaksa, tapi saya tidak pernah menyesalinya. Bahkan sekarang saya sangat bersyukur karena ada orang yang memaksa saya ikut retret ini.

Dengan latar belakang keluarga Katolik, sejak kecil saya sudah tahu siapa itu Tuhan. Namun, bagi saya Tuhan itu terasa jauh. Tuhan yang hanya bisa saya jumpai di gereja pada setiap hari Minggu. Di luar hari itu, saya bisa berbuat apa yang saya mau.

Namun melalui retret ini, saya bisa mengenal Tuhan secara pribadi, merasakan dekapan dan kasih Tuhan yang tanpa batas. Tuhan tidak lagi terasa jauh dan tidak terjangkau, tapi saya bisa merasakan Tuhan begitu dekat dan selalu bersama saya. Kehidupan saya juga Ia ubahkan. Saya yang dulunya pemarah menjadi lebih sabar, yang dulunya egois menjadi peduli terhadap orang lain. Sejak itu, banyak orang bisa melihat perubahan dalam diri saya. Hal ini menjadi kesaksian saya bagi orang-orang di sekitar saya dan perubahan saya dapat membawa untuk mengenal Tuhan secara lebih pribadi. (Dn)

Perubahan apa yang terjadi dari proses “reborn” yang saya alami?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *