Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 21 Februari 2024

Yun 3:1-10
Mzm 51:3-4,12-13.18-19
Luk 11:29-32

Tanda

Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk Angkatan ini. – Luk 11:30.

Seringkali sebagai manusia kita meminta tanda pada Tuhan. Beberapa waktu yang lalu, saya berbincang dengan adik saya. Dia bercerita tentang sesi Pencurahan Roh Kudus, di mana saat itu dia tidak mengalami resting, sementara suaminya tidak hanya mengalami resting tapi juga menangis. Apakah itu tandanya Roh Kudus tidak bekerja pada diri adik saya? Menurut saya pribadi, hal itu tidak benar. Sekalipun adik saya tidak resting maupun menangis, saya percaya Roh Kudus tetap bekerja di dalam dirinya. Tanda kehadiran Tuhan tidak bisa dinilai sedangkal apa yang kita rasakan, baik saat kita sedang berkobar-kobar, merasa sedih, kecewa, Bahagia, ataupun pada saat tidak merasakan apapun.

Terkadang kehadiran Tuhan tidak bisa dinilai dengan hal-hal yang kita lihat secara kasat mata. Ada kalanya di saat badai kehidupan menerpa, kita sangat sulit melihat kehadiran Tuhan. Tapi, apakah saat kita tidak melihat atau merasakan kehadiran Tuhan lantas itu artinya Tuhan tidak ada? Tentu tidak. Tuhan tetap ada, Tuhan tetap hadir dan selalu berada di sisi kita. Saat kita mau membuka hati, saya percaya saat itu kita bisa melihat Tuhan bekerja entah itu lewat orang-orang di sekitar kita, renungan yang kita baca atau mungkin melalui postingan sosial media yang bisa menguatkan kita. Tuhan bekerja dalam banyak cara yang tidak bisa kita duga. Mari belajar untuk tidak membatasi kehadiran Tuhan dengan suatu tanda tertentu. (Me).

Seperti apa bentuk kehadiran Tuhan menurut saya?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *