Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 01 Mei‎ 2016

Kis 15:1-2,22-29
Mzm 67:2-3,5-6,8
Why 21:10-14,22-23
Yoh 14:23-29

BERSUNAT DARI DOSA

..jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan… – Kis 15:1

Hukum Taurat bertujuan untuk membawa manusia ke dalam ketaatan kepada Allah. Kehadiran Yesus di duniapun bukan untuk meniadakan Hukum Taurat, namun untuk menggenapi dan menyempurnakan. Yesus hadir sebagai silih atas dosa manusia, agar manusia menerima kasih karunia keselamatan. Namun meskipun keselamatan adalah kasih karunia Allah, bukan berarti kita bisa diam berpangku tangan. Kasih karunia itu perlu kita imbangi dengan cara melakukan pertobatan terus-menerus dengan tindakan nyata.

Ketika berada dalam ruang pengakuan dosa, saya selalu berjanji bahwa ketika keluar dari ruangan itu tidak akan melakukan dosa lagi. Tapi kenyataannya, saya sering mengingkarinya. Memang tidak mudah untuk membawa diri kita sungguh-sungguh kudus di hadapan Tuhan. Namun Tuhan sendiri mengatakan kita adalah gambaran-Nya, yang artinya kita juga harus kudus seperti-Nya, dan kita juga akan dimampukan untuk berjalan di dalam kekudusan-Nya.

Bersunat bagi kita yang saat ini hidup di masa Perjanjian Baru bisa kita artikan bersunat dari dosa-dosa kita, meninggalkan cara hidup kita yang tidak benar, dan menjadi pribadi yang menyerupai Yesus. Allah sudah lebih dulu menyediakan karunia keselamatan bagi kita, apakah kita juga bersedia sungguh-sungguh berjalan bersama-Nya?

Allah Bapa di surga, terima kasih untuk cinta-Mu yang tidak terbatas bagi kami. Mohon kerahiman dan kemurahan-Mu agar kami senantiasa Kau mampukan untuk menjaga kekudusan hati, pikiran, dan perilaku kami. (In)

Hiduplah kudus untuk memenangkan jiwa kita bagi Tuhan.

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *