Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 08 Mei 2016

Kis 7:55-60
Mzm 97:1,2b,6,7c,9
Why 22:12-14,16-17,20
Yoh 17:20-26

WE ARE ONE

Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka sempurna menjadi satu. – Yoh 17:23a

Kita selalu melihat segala sesuatu yang terjadi dari kacamata (baca: sudut pandang) kita sendiri. Segala sesuatunya kita nilai dan lihat dengan memprioritaskan apa yang menjadi kepentingan diri sendiri. Tetapi pernahkah kita berusaha melihat segala sesuatunya dari kacamata orang lain? ‎

Keadaan itu baru saja terjadi dalam tim kerja saya. Ketika ada suatu permasalahan sederhana di lapangan, setiap personel dalam tim langsung memasang tameng gengsi dan sensi. Hal sederhana, tapi berdampak besar dalam pekerjaan kami. Suasana kerja jadi tidak enak. Sebagai seorang atasan, saya juga turut andil sehingga ia mempunyai sikap demikian. Seharusnya saya bisa tegas menyikapinya sehingga perselisihan dapat dihindarkan. Syukurlah akhirnya kami bisa saling terbuka dan membuang ego masing-masing, dan dapat kembali bekerja dengan baik sebagai satu tim.

Itulah yang terjadi jika setiap orang melihat peristiwa dari sudut pandangnya masing-masing, tanpa berpikir untuk melihatnya dari sisi orang lain. Fokusnya menjadi diri kita sendiri. Kita mengutamakan keuntungan dan kesenangan diri kita, sekalipun hal itu merugikan orang lain. ‎

Kejadian ini membuat saya belajar untuk saling terbuka dan mau mengerti apa yang dirasakan orang lain sehingga terbentuk tim kerja yang solid dimana kesempurnaan kasih Tuhan menjadi nyata. (Cr)

Apakah saya mau menerima kekurangan orang lain?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *