Dalam perjalanan mencari pekerjaan baru tiga bulan lalu, ada seorang ex-colleague yang berusaha membantu saya. Waktu itu, dia begitu semangat mengajak bergabung di perusahaan tempat dia bekerja. Tawarannya cukup menarik bagi saya. Namun, singkat cerita, posisi Quality Assurance yang saya incar ternyata baru akan ada tahun depan. Kalau saya mau bergabung, saya bisa masuk dengan posisi yang berbeda. Saya sempat terpikir untuk menerima tawarannya, toh lebih baik daripada bertahan di kantor di mana saya merasa tidak dihargai.

Namun setelah berdoa dan menimbang, akhirnya saya menolak. Hati saya waktu itu tidak tenang. Saya akhirnya tetap menunggu dan memantapkan pilihan saya hingga akhirnya menerima posisi di kantor yang sekarang.

Pekerjaan di kantor sekarang ini bagi saya tidaklah mulus. Bahkan, dua minggu terakhir, saya merasakan pressure yang begitu tinggi. Banyak desakan untuk membuat keputusan cepat dalam waktu singkat. Tanpa keputusan saya, produksi berhenti. Padahal, untuk membuat keputusan idealnya butuh waktu lebih karena perlu analisis yang tepat dan data yang mendukung.

Alhasil, selama seminggu ini saya sempat bertanya-tanya apakah memang ini pekerjaan terbaik bagi saya. Rasa-rasanya pekerjaan yang sebelumnya tidak pernah seberat ini. Selain menghadapi tekanan yang sangat tinggi, saya juga harus berhadapan dengan karakter-karakter yang keras, egois, dan sering memancing emosi. Saya jadi sering membayangkan apakah sebenernya pekerjaan yang ditawarkan ex-colleague saya dulu akan lebih baik bagi saya?

Namun, hari ini Tuhan membuka mata saya. Ex-colleague saya curhat kalau dia sudah keluar dari pekerjaannya. Dia merasa kalau work environment tempat dia bekerja semakin memburuk dan semua janji managernya tidak ada yang ditepati. Dia sekarang sudah pindah ke pekerjaan baru, tapi tetap saja belum merasa nyaman.

Melalui permenungan ini, saya belajar untuk tetap percaya pada jalan-Nya sekalipun saya tidak bisa melihat pasti apa yang ada di depan. Rencana Tuhan pasti yang terbaik. Ketika saya sudah berdoa, saya harus percaya akan apa hasil doa saya dan tidak goyah.

Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan janganlah gemetar karena mereka, sebab Tuhan Allahmu Dialah yang berjalan menyertai Engkau (Ul 31:6) (IVO)

Categories:

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *