Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 2 Februari 2025
Pesta Yesus Dipersembahkan di Kanisah
Mal 3:1-4
Mzm 24:7-10
Ibr 2:14-18
Luk 2:22-40
Ribet
Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan. – Luk 2:22
Teman saya seorang non-Katolik berkomentar bahwa Gereja Katolik itu ribet dan banyak aturan. Kalau di gereja harus berdiri, berlutut, duduk, kemudian berdiri lagi, wah capek. Saya yang mendengarnya hanya tersenyum geli. Lalu ada komentar lain dari seseorang yang juga Katolik, ia berkata kalau mau dibaptis belajarnya lama, mau menikah harus sudah menerima sakramen Krisma terlebih dahulu, harus pula melengkapi berbagai persyaratan surat-suratnya. Aturan di Gereja pun banyak, saat masa Prapaskah, tidak boleh menyanyikan Alleluia, kemudian juga harus mengaku dosa. Daripada repot, lebih baik berdoa di rumah saja. Mungkin komentar-komentar seperti ini juga pernah kita dengar.
Pada Injil hari ini dikisahkan bagaimana Yesus dipersembahkan di Bait Allah. Ketentuannya pun banyak, Bunda Maria dan Bapa Yusuf sebagai orang tua Yesus, memenuhi semua aturan hukum Taurat saat itu. Yesus yang adalah Allah, menerima dan melakukan segala hal yang dikatakan orang sebagai sesuatu yang ribet, karena Ia mau sama dengan kita manusia. Di kemudian harinya kita semua juga tahu, bahwa Ia mengambil tempat terindah, supaya dosa-dosa kita ditebus.
Bila kita mau merenungkan betapa Allah merendahkan diri-Nya serendah-rendahnya, masihkah kita mengeluh kalau Gereja tidak asyik dan ribet? Jika kita mau sedikit melambat, bersabar, meneliti apa di balik segala hal yang dianggap ribet itu, ada maksud dan tujuan yang akan membuat kita terkagum -kagum atas Gereja yang Yesus dirikan ini. (AS).
Apakah aku mau mempelajari kekayaan Gereja yang begitu indah dan tidak terbatas ini?
No responses yet