Bahasa Kasih 14 Februari 2025: Sharing Iman

Renungan Katolik “Bahasa Kasih”

Jumat, 14 Februari 2025

Pw St. Sirilus dan Metodius

Kej 3:1-8

Mzm 32:1-2,5-7

Mrk 7:31-37

Sharing Iman

Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapapun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. – Mrk 7:36

Manusia punya kecenderungan untuk melakukan apa yang dilarang. Misalnya ada yang mengatakan kepada kita, jangan menengok ke kanan, secara refleks justru kita akan menengok ke kanan. Atau bagi anak-anak jika dilarang orang tua untuk tidak berlari-lari, justru mereka dengan sengaja akan berlari kesana kemari. Manusia punya kecenderungan untuk melakukan kebalikan dari apa yang ia dengar. 

Injil hari ini juga menceritakan Yesus yang melarang orang banyak untuk menceritakan mujizat kesembuhan yang Yesus lakukan. Kebalikannya, justru mujizat kesembuhan itu semakin tersebar kemana-mana dan makin banyak orang yang tahu apa yang sudah dilakukan oleh Yesus. 

Hari ini adalah hari valentine, dimana banyak orang mengungkapkan kasih sayang kepada pasangannya dengan memberikan hadiah berupa bunga atau coklat disertai ucapan I love you. Status yang bertuliskan kata-kata romantis bertebaran di media sosial. Seakan-akan banyak pasangan yang ingin menceritakan betapa manisnya hubungan cinta mereka. Tanpa malu, pasangan ini saling mengungkapkan rasa cinta mereka satu sama lain. 

Sekarang bagaimana dengan kita, apakah hari ini kita sudah mengungkapkan rasa cinta kita kepada Tuhan Yesus? Cara mengungkapkan rasa cinta kepada Tuhan bisa dengan banyak cara, misalnya dengan mensharingkan kebaikan Tuhan di dalam hidup kita kepada orang lain. Tapi harus digarisbawahi, yang dipermuliakan adalah Tuhan Yesus, bukan diri kita sendiri. Dan fokusnya adalah Tuhan Yesus, bukan diri kita.

Jika di jaman dahulu, Yesus melarang orang untuk menceritakan tentang mujizat kesembuhan tersebut, sebaliknya di jaman sekarang ini, kita diajak untuk menceritakan mengenai mujizat Tuhan di dalam hidup kita. Kita harus mengsharingkan iman kita, menceritakan perbuatan Tuhan yang luar biasa di dalam hidup kita. (DN).

Apakah hari ini kita sudah mensharingkan kebaikan Tuhan kepada orang lain? 

Atau kita sibuk bergosip membicarakan keburukan orang lain?