Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 21 Februari 2025
Kej 11:1-9
Mzm 33:10-15
Mrk 8:34 – 9:11
Memikul Salib
Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. – Mrk 8:34
Saya pernah menonton sebuah video animasi tentang memikul salib. Dalam video tersebut diperlihatkan setiap orang yang sedang memikul salib, namun ada satu orang yang merasa bahwa salibnya terlalu berat hingga meminta ijin pada Tuhan untuk memotongnya agar bisa lebih mudah membawanya. Dipotonglah salibnya, kemudian kembali berjalan. Di tengah perjalanan, dia kembali merasa salibnya terlalu berat sehingga memotongnya lagi. Ternyata salib yang dibawa dipergunakan untuk menyeberangi jurang yang lebarnya sesuai dengan salib yang dipikul diawal (salib yang tidak dipotong). Alhasil, orang itu menjadi satu-satunya yang tidak bisa melewati jurang. Apa nilai moral yang bisa dipetik dari ilustrasi tersebut?
Bagi saya pribadi, Ia ingin mengingatkan bahwa salib yang dipikul saat ini akan membentuk karakter untuk bisa bertumbuh dan berbuah dalam hidup. Mungkin dalam prosesnya, saya pun seperti orang yang mengeluh bahwa salib ini begitu berat, mungkin saya juga merengek agar Ia mengijinkan memotong salib itu atau bisa jadi saya merengek agar Ia mengambil-nya dari saya. Saya lupa bahwa saat Ia ijinkan saya memikul salib tersebut, artinya Ia tahu bahwa saya mampu untuk menanggung salib itu. (Me).
Tuhan, mampukan aku untuk kuat memikul salibku.
No responses yet