Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 15 April 2025
Yes 49:1-6
Mzm 71:1-6,15,17
Yoh 13:21-33,36-38
Dekat Dengan Tuhan
Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. – Yoh 13:23
Yohanes adalah seorang murid yang begitu menyadari akan kasih Yesus didalam dirinya, dan ia berani mengakui bahwa ia adalah yang dikasihi oleh Yesus. Mungkin bagi orang yang tidak paham, terlihat sepertinya Yohanes ini narsis, karena ia dengan percaya diri menyebut dirinya sebagai murid yang dikasihi Yesus. Namun ini sebenarnya adalah ungkapan iman Yohanes yang menunjukkan betapa Yesus begitu mengasihinya.
Kedekatan Yohanes dengan Yesus juga membuatnya tidak bisa jauh-jauh dari Yesus dan ingin selalu hidup melekat dengan-Nya. Bahkan Yohanes merupakan satu-satunya rasul yang berada di dekat salib Yesus, tidak lari ketakutan seperti murid-muridNya yang lain. Sebelum Yesus wafat, Ia berkata kepada Bunda Maria, “Ibu, inilah anakmu.” Dan kepada Yohanes, Yesus berkata, “Inilah ibumu.” Dan sejak saat itu Yohanes menerima Bunda Maria di dalam rumahnya.
Di dalam hidup ini seringkali saya berfokus dengan kekuatan saya untuk menunjukkan betapa saya mengasihi Tuhan. Namun bacaan Injil hari ini mengubah cara pandang saya. Seharusnya saya lebih fokus kepada kasih Tuhan kepada saya, kasih Tuhan yang begitu besar yang telah dicurahkan kepada saya dan melayakkan saya.
Saya berusaha hidup kudus dan dekat dengan Tuhan bukan untuk menunjukkan betapa hebatnya diri saya mencintai Tuhan. Namun saya berusaha hidup kudus karena Tuhan sudah melayakkan dan menebus diri saya. Pengorbanan-Nya diatas kayu salib, merupakan bukti bahwa Tuhan sangat mengasihi saya. Dan bagaimanapun kondisi hidup saya, Tuhan sudah mengasihi saya terlebih dahulu. Kasih Tuhan lah yang menuntun saya untuk hidup kudus, karena jika saya tidak hidup kudus, maka saya tidak bisa bersatu dengan Tuhan. (DN).
Seberapa dekat hidup saya dengan Tuhan?
No responses yet