Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 21 April 2025
Kis 2:14,22-32
Mzm 16:1-2a,5,7-11
Mat 28:8-15
Belajar Mendengarkan
Maka kata Yesus kepada mereka: “Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara -saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.” – Mat 28:10
Maria Magdalena adalah seorang pengikut Yesus yang setia. Ia mengasihi Yesus seperti para murid lainnya. Namun, ketika bertemu Yesus yang telah bangkit, ia tetap terkejut dan merasa takut. Meski demikian, karena iman dan kasihnya yang besar, ia menekan rasa takutnya dan memilih untuk mendengarkan perintah Yesus.
Tanpa sadar, kita pun sering mengalami situasi yang serupa dengan Maria. Saat menghadapi masalah yang sulit dan tidak ada jalan keluar, kita terkejut, bingung, bahkan takut. Kita cenderung larut dalam stres, kehilangan arah dan berusaha kabur dari masalah. Beberapa dari kita mungkin malah memilih menghindari masalah daripada menghadapinya dengan iman. Di sinilah kita perlu belajar dari Maria agar tetap tenang dan percaya kepada Tuhan.
Ketika Maria melihat dan bertemu dengan Yesus yang bangkit ditengah jalan, ia memilih diam, mendengarkan perkataan Yesus, walaupun takut. Sehingga Maria bisa menjadi penyampai pesan Yesus kepada para murid Yesus yang lain. Sikap ini bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Belajarlah untuk duduk diam, berdoa, dan mendengarkan suara Tuhan. Luangkan waktu untuk berkomunikasi dengan Roh Kudus, merenungkan firman Tuhan, dan menjalankannya.
Menghadapi persoalan besar memang tidak mudah. Rasa takut dan khawatir sering kali mendominasi hati kita. Namun, kita selalu punya pilihan: kabur dari masalah atau mendengarkan apa yang hendak Tuhan sampaikan. Seperti Maria yang akhirnya dipenuhi sukacita setelah melihat Yesus yang bangkit, kita pun akan mengalami sukacita sejati jika mau mendengar kehendak Yesus dan menaati-Nya. Percayalah, Tuhan akan memberikan pemahaman baru dan kelegaan bagi kita sesuai takaran kita masing-masing.
Marilah kita belajar untuk mau mendengarkan dan melakukan kehendak Tuhan, agar kita memperoleh sukacita yang sejati di dalam Kristus Yesus. (PL).
Sudahkah kita mendengarkan dan melakukan apa yang Yesus kehendaki?
No responses yet