Renungan Katolik “Bahasa Kasih”

Selasa, 22 April 2025

Kis 2:36-41

Mzm 33:4-5,18-19,20,22

Yoh 20:11-18

Fokus

Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. – Yoh 20:14

Kesedihan mendalam yang dialami dan yang dirasakan Maria Magdalena karena kehilangan Yesus membuatnya tidak dapat mengenali bahwa Yesus ada didekatnya. Matanya tertutup oleh duka dan hanya fokus pada kehilangan yang ia rasakan. Apakah kita juga demikian? Ketika kehilangan seseorang yang berharga, apa yang menjadi fokus kita? Kesedihan kita sendiri atau usaha untuk tetap mencari Tuhan dan bersandar kepada-Nya?

Kehilangan seseorang yang berharga bagi kita memang menyakitkan. Kadang, kita merasa kehilangan arah dan sulit untuk melihat serta merasakan kehadiran Tuhan. Kita sibuk meratapi nasib, menyalahkan diri sendiri, bahkan menyalahkan Tuhan. Seringkali fokus kita dalam masa-masa sedih atau masa sulit adalah diri kita sendiri. 

Saya pernah mengalaminya ketika kehilangan seorang sahabat, bukan karena kematian, tetapi karena hubungan kami yang jadi menjauh satu sama lain. Awal pertama kali dia menjauhi saya, tentu saya merasa sedih dan kecewa. Perasaan lain yang dominan saat itu adalah saya merasa kesepian, seorang diri dan tidak mengerti kenapa dia menjadi sesinis itu pada saya padahal sebelumnya kami sangat dekat. Saya terus bertanya-tanya apa kesalahan saya?

Apakah saya langsung mencari Tuhan? Tidak. Saya justru larut dalam kesedihan dan berusaha memperbaiki hubungan itu dengan kekuatan sendiri. Doa jadi terasa sulit, dan hubungan saya dengan Tuhan pun terasa jauh. Di tengah kesedihan itu, Tuhan mengirimkan teman-teman lain yang menguatkan saya. Dari mereka, saya belajar melepaskan dan tidak melekat pada manusia, karena setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Saya belajar bahwa penghiburan sejati hanya ada dalam Tuhan.

Ketika kita kehilangan sesuatu atau seseorang, jangan biarkan kesedihan menutup mata kita dari kehadiran Yesus. Belajarlah melepaskan dan percaya kepada-Nya. Tuhan selalu hadir, siap menghibur dan memberi kekuatan baru. Ia adalah sumber pengharapan yang tidak pernah meninggalkan kita. (Me).

Tuhan ajarku untuk fokus pada-Mu sehingga aku selalu bisa melihat kehadiran-Mu dalam hidupku.

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *