Bahasa Kasih 01 Mei 2025: Bukan Katolik KTP

Renungan Katolik “Bahasa Kasih”

Kamis, 1 Mei 2025

St. Yusuf Pekerja

Kis 5:27-33

Mzm 34:2,9,17-20

Yoh 3:31-36

Bukan Katolik KTP

Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: “Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.” – Kis 5:29

Menjadi seorang Katolik yang berintegritas artinya kita menjadi pengikut Yesus yang menjalankan Firman-Nya dengan sungguh -sungguh. Bukan hanya soal menjalankan kewajiban beribadah di gereja, melainkan juga bagaimana kita bersikap dalam kehidupan kita setiap hari, baik itu dalam lingkungan pekerjaan jika kita sudah bekerja ataupun dalam lingkungan sekolah/kuliah jika kita masih menempuh pendidikan.

Memang melakukan hal yang benar sesuai Firman Allah di dunia ini tidaklah mudah. Akan ada banyak godaan dan tantangan, tapi mari kita belajar memilih untuk tegas menolak semua godaan itu sekalipun mungkin mayoritas orang melakukannya. Seperti para rasul, kita harus berani untuk berdiri pada sesuatu yang benar, meski banyak yang akan mencemooh atau menjauhi kita. Hal itu juga berarti kita belajar untuk rendah hati dan taat kepada perintah atasan/guru yang mungkin tidak kita sukai (selama itu tidak bertentangan dengan Firman Allah). Selain itu kita juga tidak ikut menggosipkan rekan/teman lain yang bagi kita tidak baik. Kita juga tidak ikut melakukan tindakan kecurangan yang hanya menguntungkan diri kita sendiri, meskipun seakan tidak ada yang tahu.

Bohong jika dibilang mudah. Tapi kita bukanlah Katolik KTP! Kita mau menunjukkan bahwa untuk menjadi pengikut-Nya yang berintegritas, kita harus berani untuk menyangkal diri dan memikul salib setiap hari. Dan Allah adalah saksi kita, Ia melihat segala sesuatu yang kita katakan dan lakukan secara tersembunyi. Apa yang menjadi pilihanmu? Taat pada Allah atau manusia? Berkenan di mata Allah atau manusia?

Marilah kita juga memohon bantuan St. Yusuf, yang kita rayakan pestanya pada hari ini sebagai pelindung para pekerja, agar ia selalu membimbing kita menjadi seorang Katolik yang berintegritas, dan selalu bergantung kepada rahmat Allah setiap saat. (Ai).

Sudahkah aku menjadi orang katolik yang berintegritas?