Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 10 Juni 2025
2 Kor 1:18-22
Mzm 119:129,130-133,135
Mat 5:13-16
Hidup Yang Berdampak
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” – Mat 5:16
Setiap orang dapat memberi dampak. Namun masalahnya, apakah dampak yang diberikan baik atau buruk? Bagaimana caranya agar hidup kita berdampak baik bagi sesama?
Kita diciptakan untuk menjadi berkat, dalam artian memberi dampak yang baik, termasuk pula bagi orang yang belum mengenal Allah. Kehidupan yang berdampak dimulai dari diri kita sendiri, sebab orang lain akan melihat kehadiran Yesus yang sungguh nyata lewat tutur kata, sikap dan perbuatan kita yang penuh kasih. Sudahkah hidupku berdampak?
Untuk berdampak maka aku perlu membersihkan dan melepaskan diriku dari hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Allah. Memang tidak mudah dan perlu berproses dengan melakukan Sabda Tuhan. Aku juga perlu mengubah cara berpikir, bertindak maupun mengambil keputusan. Dulu aku diajarkan kalau ada yang cuek maka aku juga tidak perlu memberi perhatian kepadanya. Tetapi teladan dari Yesus mengajarkanku untuk tetap memberikan perhatian tanpa pamrih. Sekalipun dilukai, aku tetap harus memberikan kasih padanya. Sulitkah? Pasti sulit. Namun sebagai anak Tuhan, aku harus berani tampil beda.
Selain itu, aku juga belajar mendoakan orang yang telah menyakitiku, berusaha melihat sisi positifnya dan percaya bahwa melalui pribadinya aku semakin didewasakan secara iman dan kasih. Sampai hari ini aku masih terus belajar untuk menyatakan kasih kepada orang-orang yang melukai, merendahkan ataupun menfitnahku. Bersama Yesus, aku bisa menjadi pribadi yang berdampak. Menjadi anak Tuhan yang bernilai, dan bukan menilai orang lain. (TL).
“Mulailah sekarang … Percayalah, jangan menunggu sampai besok untuk mulai menjadi orang suci.” – St. Theresia Lisieux –
Apa yang sudah kulakukan agar hidupku berdampak baik bagi sekitarku?
No responses yet