Renungan Katolik “Bahasa Kasih”

Kamis, 26 Juni 2025

Kej 16:1-12,15-16

Mzm 106:1-5

Mat 7:21-29

Bangunlah Pondasi Iman

“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.”  – Mat 7:24

Kemudahaan di dalam melakukan komunikasi menyebabkan aliran informasi menjadi cepat dilihat dan diketahui oleh banyak orang. Kita bisa tahu apa yang sedang terjadi di kutub utara maupun di kutub selatan, hanya saja apa yang kita ketahui belum tentu benar. Bukan hanya informasi tentang kejadian maupun cuaca, kita juga bisa tahu informasi tentang makanan di berbagai tempat, bahkan di tempat yang belum pernah kita datangi. Kalau di masa lalu kita hanya tahu nama makanan saja dari cerita, sekarang kita sudah bisa tahu bentuk tampilan dari makanan tersebut sampai resep dari makanan tersebut. Kita juga bisa tahu tentang mode berpakaian di penjuru dunia. Arus informasi ini baik tetapi juga membawa banyak bahaya. Karena kita juga bisa mengetahui cara hidup dari banyak orang yang selama ini sangat terbatas informasinya.

Ternyata ada banyak arus negatif dari perkembangan dunia ini. Kita sebut saja budaya hedonisme, yaitu orang-orang punya kecenderungan mencari kenikmatan hidup semata, dan budaya konsumerisme yang sedang marak terjadi. Hal-hal seperti ini sering kita lihat di media sosial dan sedikit banyak juga terkadang mempengaruhi cara kita berpikir dan bertindak. Lalu apakah kita siap menghadapi semua ini?

Tuhan Yesus melalui bacaan Injil mengingatkan kepada kita untuk membangun hidup kita di atas iman yang kokoh yang akan diuji dengan derasnya cara hidup dan budaya yang ada sekarang ini. Apakah kita siap menghadapi semua itu? Ataukah kita akan tenggelam di dalam arus dunia?

Para pembaca renungan Bahasa Kasih, ingatlah bahwa hidup ini hanya satu kali. Kalaupun kita sudah kalah melawan arus dunia ini, tidak ada salahnya kita kembali mencoba membangun iman kita. Tidak ada istilah terlambat, karena Tuhan Yesus selalu memberikan kesempatan. Hiduplah dengan lebih baik sehingga iman yang kita miliki dapat membantu keluarga dan teman-teman yang ada di sekitar kita. (An).

Tantangan apa saja yang sangat mempengaruhi diri saya? Bagaimana cara saya menghadapinya?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *