Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 2 Juli 2025
Kej 21:5,8-20
Mzm 34:7-8,10-13
Mat 8:28-34
Setan
…”Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?” – Mat 8:29
Kutipan ayat Injil hari ini adalah ujaran setan kepada Yesus saat Yesus datang. Setan tahu persis siapa Yesus, dan mereka juga tahu kalau mereka pasti kalah melawan Yesus. Anehnya, mereka minta masuk ke dalam babi dan Tuhan ijinkan. Saat saya membaca mereka masuk dalam babi, kemudian babinya terjun ke dalam danau dan mati, saya langsung berpikir, wah ini peternakannya pasti rugi banyak. Ada penderitaan di sana, tapi di sisi lain juga ada dua orang yang sembuh dari kerasukan. Lalu diceritakan bahwa penduduk sekitar keluar, mendengar apa yang Yesus buat, namun mereka tidak menerima Yesus, dan malah mendesak Yesus pergi.
Mengikuti Yesus seringkali tidak mudah. Dalam perjalanan mengikuti Yesus, ada pengorbanan yang harus dilakukan sama seperti cerita dalam bacaan pertama. Ketika Abraham mengusir Hagar beserta anaknya Ismail, Abraham melakukannya dengan berat hati, namun dia tahu Allah menghendakinya berbuat demikian sehingga Abraham memilih untuk tetap taat dan melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan. Kemudian bisa kita lihat bahwa dalam bacaan pertama, Allah menyelesaikan apa yang menjadi bagian-Nya. Ia memberikan pertolongan bagi Hagar dan Ismail, anaknya. Dalam setiap proses kehidupan yang kita jalani akan selalu ada bagian yang berada di luar kendali kita, dan kadang kita merasakannya sebagai penderitaan. Saat hal itu terjadi, apa yang menjadi keputusan kita? Teladan manakah yang akan kita ambil? Apakah teladan Abraham yang walaupun merasa berat hati, tapi ia memilih untuk taat dan melakukan kehendak Tuhan atau kita malah meniru orang Gadara yang memilih untuk mengusir Yesus? (AS).
Kasihanilah kami ya Tuhan, karena kami orang berdosa.
No responses yet