Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 17 Juli 2025
Kel 3:13-20
Mzm 105:1,5,8-9,24-27
Mat 11:28-30
Caring & Sharing
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. – Mat 11:29
Beberapa hari sebelum saya menulis renungan ini, sedang tayang di bioskop film The Last Supper, tentang perjamuan terakhir sebelum penyaliban Tuhan Yesus. Pesan dari film tersebut untuk saya pribadi lebih menonjolkan tentang dua karakter dari dua rasul Yesus, yaitu Petrus dan Yudas Iskariot.
Yudas memang sejak awal diramalkan akan berkhianat yang menyebabkan penyaliban Yesus. Yudas terus bergulat dengan pergumulan batinnya; antara tetap setia ataukah mengkhianati Yesus. Semua kecamuk tersebut ia pendam dan pikirkan sendirian tanpa mau sharing/berbagi kepada rekan-rekannya. Sementara Petrus yang memiliki kepekaan, terus berusaha mendekati Yudas, menanyakan keadaannya, namun sayangnya Yudas tetap tidak mau berbagi pergumulannya kepada Petrus sehingga jatuh pada dosa pengkhianatan tersebut.
Dari pesan tersebut, kita diingatkan bahwa sebagai satu tubuh Kristus, terlebih dalam komunitas- komunitas gereja (lingkungan/kategorial), kita harus saling memperhatikan dan juga belajar terbuka ketika sedang ada masalah, sehingga tidak jatuh dalam keterpurukan sendiri. Seperti pesan yang Yesus sampaikan kepada para murid-Nya, bahwa sekalipun beriman namun daging lemah sehingga harus senantiasa berhati-hati. Maka ketika dalam pergumulan, mari kita datang kepada Tuhan, memohon agar dituntun menuju jalan yang benar. Jika dengan datang kepada Tuhan kita masih ragu-ragu, mungkin karena over thinking, berbicaralah kepada seseorang yang dapat mendengarkan, mendoakan dan membantu menemukan jawaban dari pergumulan tersebut. Sikap rendah hati dengan berani terbuka dan meminta pertolongan ketika dalam masalah akan membantu kita mencapai keselamatan hidup, baik di dunia ataupun di kehidupan kekal. (In).
Pergumulan apa yang saat ini sedang saya alami?
No responses yet