Renungan Katolik “Bahasa Kasih”

Jumat, 18 Juli 2025

Kel 11:10 – 12:14

Mzm 116:12-13,15-18

Mat 12:1-8

Esensi Pelayanan

Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah. – Mat 12:6

Dalam suatu misa online yang saya ikuti beberapa waktu yang lalu, homili pastor berulang kali mengatakan bahwa hendaknya kita jangan berkutat pelayanan hanya di dalam liturgi Gereja saja (ibadah). Saya sangat terkesan dengan pesan tersebut, sehingga menjadi permenungan tersendiri bagi saya.

Saya akui, terkadang saya terlalu mengagung-agungkan pelayanan dalam gereja seolah pelayanan tersebut lebih penting dari apapun, meski terlepas dari itu semua memang kita harus sungguh mengusahakan yang terbaik ketika sedang melayani umat di gereja. Namun ketika pelayanan tersebut disandingkan dengan pelayanan lain di luar gereja, tentu saja kita harus dapat dengan bijak mendahulukan mana yang lebih penting, karena esensi dari suatu pelayanan adalah untuk membawa jiwa-jiwa merasakan kasih Tuhan melalui kehadiran kita. 

Membawa jiwa kepada Tuhan, tidak peduli bentuk pelayanan tersebut dalam bidang kerohanian ataupun dalam bentuk sikap dan tindakan yang lain. Misalnya ketika kita sedang ada jadwal pelayanan di gereja dan berbenturan ada seseorang yang minta pertolongan kita juga, hendaknya kita dapat memilih dengan bijak, karena jika salah menentukan pada akhirnya justru akan menjadi batu sandungan bagi orang lain. 

Gereja adalah bait Allah, dan setiap pribadi manusia pun merupakan bait Allah, sehingga kita harus peka terhadap panggilan-Nya, bijak dalam menentukan pilihan, sehingga kita dapat   sungguh-sungguh menjawab panggilan-Nya dengan benar. (In).

Pernahkah saya salah memutuskan dalam memilih pelayanan yang menjadikan hati saya tidak damai dan merasakan penyesalan?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *