Renungan Katolik “Bahasa Kasih”

Senin, 6 Oktober 2025

Yun 1:1-17; 2:10

MT Yun 2:2-5,8

Luk 10:25-37

Murah Hati

…Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian! – Luk 10:37

Injil hari ini mengisahkan tentang orang Samaria yang murah hati. 

Jujur saya pun sampai sekarang masih suka hitung-hitungan dalam hal memberi kepada sesama, apalagi soal uang. Ada rasa takut, kalau kita bantu orang lain, nanti kita sendiri gimana? Cukup nggak untuk kebutuhan saya?

Tapi pengalaman pribadi saya mengajarkan bahwa kemurahan hati itu bukan soal berapa banyak yang kita punya, tapi seberapa besar kita mau percaya pada penyertaan Tuhan. Tahun 1999, ekonomi keluarga kami sedang dalam kondisi pas-pasan. Di tengah situasi itu, kami justru diminta Tuhan untuk mengasuh seorang bayi perempuan yang kemudian kami adopsi. Saat usia 5–6 tahun, dokter mendiagnosis dia mengidap talasemia (penyakit kelainan darah), dan kata dokter umurnya hanya sampai 13 tahun. Ketika kami membicarakan dengan keluarga besar kami ada yang mendukung, tapi ada juga yang menyarankan untuk mengembalikan anak tersebut ke panti asuhan saja. Tapi akhirnya papa, mama, dan saya memutuskan untuk tetap merawatnya sampai dia besar nanti dengan segala resikonya. 

Setiap tahun adik saya harus keluar masuk rumah sakit. Biaya pengobatannya sangat besar, sedangkan asuransi tidak menanggung penyakit adik saya, BPJS saat itu juga belum ada. Tapi kami terus percaya dan mengandalkan Tuhan. Ajaibnya, setiap kali adik saya opname, biayanya selalu bisa dibayar lunas. Kami tidak pernah sampai harus menjual harta atau berutang sana-sini. Papa saya pun mengalami pertobatan besar dan jadi lebih dekat dengan Tuhan. Dari semua ini, saya belajar bahwa kemurahan hati justru membuka pintu berkat. Sejak tahun 2017 sampai sekarang, adik saya tidak pernah lagi opname, jika sakit cukup dengan rawat jalan saja.

Teman-teman, jangan takut bermurah hati. Sebab Tuhan tidak akan membiarkan kita kekurangan. Saat kita memberi dengan tulus, Tuhan akan memberkati dan mencukupi apa yang kita butuhkan. (Ar).

Sudahkah saya menjadi pribadi yang bermurah hati hari ini?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *