Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 17 Oktober 2025
Pw St. Ignasius dr Antiokhia
Rm 4:1-8
Mzm 32:1-2,5,11
Luk 12:1-7
Setia
…”bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.” – Luk 12:7
Hari ini Gereja memperingati Santo Ignatius dari Antiokhia yang merupakan teladan bagi kita melalui kemartirannya, dimana Santo Ignatius dihukum mati oleh kekaisaran Romawi dengan cara yang mengerikan, tetapi ia tetap setia pada imannya sampai akhir. Keteladanan St. Ignasius adalah suatu kekuatan yang menuntut keberanian kita untuk mengasihi dan setia padaTuhan.
Dari kutipan Injil hari ini pun, saya merasa dibangkitkan dan diingatkan kembali, bahwa kita semua sungguh berharga bagi Allah, meski tidak dipungkiri kadang kita terlalu sering khawatir ketika akan melakukan sesuatu.
Sejujurnya, saya pun masih terus bergumul untuk tetap menghidupi dengan hati dari setiap apa yang saya perbuat dalam pekerjaan dan hidup. Saya percaya bahwa Allah yang bertahta di dalam hati setiap orang yang sungguh mencintai-Nya. Namun ada kalanya saya tidak merasakan apa-apa di setiap pekerjaan saya dan hanya sekedar menyelesaikannya. Ada yang harus kita ingat, bahwa masa kering itu membuat kita semakin menyadari uluran tangan-Nya yang menyejukkan.
Masa kering juga membuka hati kita untuk lebih memahami apa itu “kesetiaan” yang sejati. Oleh karena itu, mari jangan khawatir dan takut saat datang masa kering. Teruslah menimba air hidup-Nya, mau membuka hati untuk lebih peka dan setia akan panggilan-Nya hingga sampai saatnya Allah membawa kita pada musim semi kembali. Allah adalah sumber Air Hidup, dan bersukacitalah seperti rusa yang haus merindukan air, jiwaku rindu pada-Mu, Tuhan. (In).
Hal apa yang dapat saya persembahkan sebagai kemartiran saya kepada-Nya?
No responses yet