Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 26 Oktober 2025
Hari Minggu Biasa XXX
Sir 35: 12-14,16-18
Mzm 34:2-3,17-19,23
2 Tim 4:6-8,16-18
Luk 18: 9-14
Sabar Berdoa
Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” – Luk 18:14
Pernahkah anda merasa sangat berdosa, tidak layak, merasa terhina sehingga tidak sanggup berdoa?
Saya sering berada di fase dimana saya sadar bahwa saya salah kemudian menangis sejadi-jadinya karena malu (kadang bukan karena menyesal). Dan bacaan Injil hari ini mengingatkan saya untuk mengakui dan menyesali kesalahan saya di hadapan Tuhan.
Memaknai bahwa diri ini berdosa dan tidak pantas di hadapan Tuhan merupakan hal yang baik. Hal ini bisa membuat kita belajar tahu diri dan tidak sombong, menyadari bahwa Tuhan telah mengangkat kita dari lubang dosa dan menjadikan kita sebagai anak- anakNya. Maka, sebagai orang yang telah ditebus dengan darah Kristus, kita wajib hidup bagi Kristus. Ketika ego kita ingin bereaksi terhadap sesuatu, kita mengendalikannya dengan berpikir dan mengimani bahwa apapun yang terjadi adalah rencana Tuhan, hal ini bisa mematangkan dan mendewasakan iman kita.
Tahun ini saya merasa berada pada fase dimana ego dan harga diri saya dilibas habis oleh Tuhan. Ada saja kejadian yang membuat seolah-olah saya tidak berhak untuk marah, karena kalaupun saya marah, keadaan tidak kembali seperti semula. Di situ sebenarnya Tuhan ingin mengajarkan saya untuk sabar. Kesabaran itulah yang akan membawa saya pada rencana Tuhan yang lebih terang, menjadi orang yang bertanggungjawab terhadap apapun yang Ia percayakan kepada saya, dan bersykur atas semua penyertaan-Nya.
Tuhan mampu mengangkat kita tepat pada waktu-Nya. Oleh sebab itu, tetaplah bertekun dan bersabar dalam doa. (MF).
Sudahkah saya sabar dan merendahkan hati di hadapan Tuhan?
No responses yet