Renungan Katolik “Bahasa Kasih”

Senin, 3 November 2025

Rm 11:29-36

Mzm 69:30-31,33-34,36-37

Luk 14:12-14

Memberi tanpa pamrih

Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar. – Luk 14:14

Anak saya diundang ke perayaan sweet 17th. Selain undangan, dia juga mendapat list barang yang diharapkan sebagai kado. Ada lagi yang merayakan kelahiran anak, juga mengirim list kebutuhannya beserta link tokonya, supaya yang mau kasih kado bisa mendapatkan sesuai kebutuhan. Di undangan pernikahan pun sekarang terbiasa dituliskan nomer rekening untuk mengirimkan angpao. Perayaan kehidupan memang sering menjadi sarana untuk pemenuhan kebutuhan material, kebutuhan sosial, kebutuhan emosional, dan sebagainya. 

Dalam bacaan Injil hari ini, ide merayakan, makan-makan yang ditawarkan oleh Yesus sifatnya tidak duniawi. Memberi bukan untuk aku dapat apa, tetapi hanya memberi tanpa mengharapkan imbalan. Yesus berkata bahwa dengan memberi tanpa pamrih, upahmu diperoleh di surga. Tidak ada yang salah merayakan sesuatu dengan gegap gempita atau sederhana, memberi list pada undangan atau hanya mengundang orang yang disayangi. Namun, alangkah baiknya jika tujuan perayaan itu dirumuskan dahulu sehingga bisa dilakukan sesuai dengan tujuannya.

Ditengah budaya dunia yang kadang kurang pas dengan ajaran Yesus, marilah kita sebagai anak-anakNya yang sudah berulangkali mendengar ajaran “memberi tanpa pamrih”, ketika hendak memutuskan sesuatu ambilah waktu sejenak untuk merefleksikan ajaran tersebut, kemudian menghidupinya dalam hati dan sikap, agar tidak terjebak dengan budaya dunia yang jika kita lengah akan membawa pikiran/hati kita tersesat. (AS).

Apa tujuan perayaanku pada umumnya?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *