Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 16 November 2025
Hari Minggu Biasa XXXIII
Mal 4:1-2a
Mzm 98:5-9a 2Tes 3:7-12
Luk 21:5-19
Suara Tuhan
Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan- lawanmu, – Luk 21:15
Bacaan Injil hari ini menuliskan bahwa akan ada suatu masa dimana kita akan mengalami penganiayaan. Dan masa itu merupakan waktu yang paling tepat untuk kita bersaksi menyatakan kebesaran Tuhan dan perbuatan-Nya atas hidup kita.
Kita tidak perlu memikirkan pembelaan diri kita, karena Tuhan yang akan memberikan kata-kata hikmat sehingga tidak ada orang yang bisa menentang atau membantahnya. Masalahnya, bagaimana kita bisa mengenali hikmat dari Tuhan atau bukan. Jika kita tidak memiliki relasi yang dekat dengan Tuhan, bagaimana kita bisa tahu akan hikmat-Nya?
Kita dapat mengetahui kebiasaan saudara, teman atau orang dekat, karena setiap hari kita bersama orang tersebut. Sama halnya untuk bisa mendengarkan hikmat dari Tuhan, kita harus membangun relasi yang intim dengan Empunya suara tersebut. Nah, berarti relasi yang intim itu dibangun melalui komunikasi yang berkualitas. Semakin sering kita berkomunikasi, tentu kita makin mengenal perkataan, maksud dan kebiasaan serta menjadi peka akan suara-Nya. Kita bisa merasakan dan mengenali suara-Nya dengan segera.
Jika hal ini penting, tentu berkomunikasi dengan Tuhan bukan hanya sekedar kewajiban tapi lebih sebagai gaya hidup. Gaya hidup adalah cara hidup kita yang diidentifikasikan oleh bagaimana kita menghabiskan waktu (aktivitas) dan memprioritaskan apa yang dianggap penting dalam hidup.
Dengan menjadikan relasi dengan Tuhan sebagai gaya hidup, maka dari hari ke hari kita menjadi semakin lebih peka mengenali suara Tuhan. Tetaplah setia mengikuti suara Tuhan dan tak perlu gentar karena Tuhan memberikan hikmat-Nya kepada kita pada saat diperlukan. (DN).
Apakah intim berelasi dengan Tuhan sudah menjadi gaya hidup kita?
No responses yet