Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 13 November 2016

Mal 4:1-2a
Mzm 98:5-9
2Tes 3:7-12
Luk 21:5-19

BERTAHAN

Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu Luk 21:19

Ketika bergabung dalam kelompok basket dulu, pelatih kami selalu mengajarkan strategi untuk bertahan. Strategi bertahan yang paling hebat adalah dengan menyerang. Karena dengan menyerang, lawan akan panik dan memilih untuk meningkatkan benteng pertahanan mereka, sehingga mereka lupa untuk menyerang.

Namun Yesus mengajarkan hal yang berbeda. Ia tidak mengajarkan kita untuk menyerang, melainkan untuk bertahan. Karena ajaran-Nya adalah mengasihi orang lain dan bahkan musuh kita. Kita perlu bertahan dari arus dunia, dari keinginan daging, dari sikap egois, dan sebagainya. Bahkan yang paling ekstrim adalah bertahan dari lingkungan karena kita termasuk kelompok minoritas.‎

Ketika kita gagal dalam bertahan, beranilah untuk bangkit kembali. Kalau kita sudah terlanjur mengikuti arus dunia, mari kita berbalik arah dan kembali kepada jalur yang benar. Tidak ada istilah “terlambat” dalam perjalanan hidup ini. Kalau gagal, kita diperbolehkan mencoba lagi. Sekalipun kita terus gagal, Tuhan selalu memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri.

Mulailah dari sekarang, bukan besok. Karena kita tidak pernah tahu kapan waktunya kita dipanggil kembali kepada-Nya. Bertahanlah sekalipun itu akan sangat menyakitkan. Bertahanlah walaupun itu seolah merendahkan kita. Karena kita tahu, kesudahannya akan membawa banyak sukacita bagi kita. (An)

Mampukah saya bertahan menghadapi godaan dalam hidup? Mampukah saya bangkit ketika mengalami kejatuhan?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *