Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 10 Juni 2021

2Kor 3:15 – 4:1,3-6
Mzm 85:9-10,13-14
Mat 5:20-26

Pelayanan

..jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. – Mat 5:20

Pelayan jelas adalah seorang yang melayani. Jika kita makan di restoran, kita pasti akan dilayani oleh pelayan. Atau mungkin juga kita memiliki pelayan di rumah kita. Kitab Suci menyatakan perkataan Yesus kepada murid-murid-Nya tentang hidup rohani mereka. Yesus mengatakan bahwa kalau hidup keagamaan kita tidak lebih baik dari orang Farisi, maka kita akan gagal. Padahal orang Farisi dikenal sebagai orang yang memelihara Taurat Tuhan. Mereka berdoa lima kali dalam sehari, berpuasa, mempersembahkan korban bakaran untuk Allah, selalu mengingat Taurat Tuhan, dan memberikan perpuluhan. Sedangkan kita? Berdoa hanya kalau mau makan atau di gereja atau kalau ingat saja. Soal puasa, ehm… kalau Prapaskah saja ya..

Apa sih yang dimaksud Yesus dengan kata “tidak lebih benar’? Saya mencoba merenungkannya dan menyimpulkan. Yang Yesus mau adalah hidup rohani kita tidak dibangun di atas aturan, melainkan di atas cinta kita kepada Allah. Lebih bersifat keinginan kita untuk mendekat kepada Allah daripada takut akan hukuman Allah.

Sebagai contoh, saya memiliki jabatan secara organisasi di Gereja. Apakah ini pelayanan kepada Tuhan atau hanya sekedar berorganisasi? Apakah saya sungguh memikirkan kepentingan umat untuk dapat mendekat kepada Tuhan atau hanya sekedar memutuskan untuk kepentingan gereja? Pada akhirnya, Tuhan melihat hati saya yang paling dalam. Apakah saya sungguh menjalankan kewajiban saya sebagai tugas atau memang sebagai bentuk pelayanan untuk umat? (An)

Apakah saya mencintai dan melayani Tuhan dengan tulus?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *