Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 25 Juli 2021

2Raj 4:42-44
Mzm 145:10-11,15-18
Ef 4:1-6Yoh 6:1-15

Berserah

Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?  –  Yoh 6:9

Beberapa kali saya terlibat dalam pembicaraan dengan karyawan saya terkait bawahannya. Ia mengatakan bahwa dibutuhkan tiga hal agar seseorang bisa berkembang. Pertama keinginan, kedua kemauan untuk belajar, dan ketiga semangat. Ketiga hal ini yang menjadi kunci agar kita bisa maju dalam apa yang kita kerjakan.

Seringkali yang menjadi masalah adalah rasa percaya diri – baik yang berlebihan, maupun sebaliknya yang tidak percaya diri. Rasa percaya diri yang terlalu besar membuat sombong dan tidak mau belajar. Sementara tidak percaya diri menimbulkan rasa rendah diri dan juga mengakibatkan tidak bisa belajar.

Kemudian, hal yang tidak mungkin dapat menjadi mungkin karena adanya usaha. Seperti wacana jalan-jalan ke luar angkasa atau mobil pintar yang tidak memerlukan pengemudi, apakah hal ini pernah dibayangkan beberapa puluh tahun yang lalu? Segala sesuatu berkembang dengan sangat pesat, bahkan kadang di luar apa yang kita pikirkan.

Dunia sedang berkembang. Apakah kita ikut berkembang?  Selama kita masih rendah diri, kita tidak akan pernah maju. Selama kita mau, belajar, dan tekun, maka kita akan bisa mengatasi hal-hal yang sulit. Sama seperti seorang anak yang memiliki lima roti dan dua ikan, apa yang dimilikinya cukup untuk memberi makan ribuan orang. Bagaimana mungkin? Tuhan yang menjadikannya mungkin.  Pantang menyerah dan teruslah berusaha.  (An)

Sudahkah saya menyerahkan segenap kemampuan saya kepada Tuhan?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *