Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 29 Agustus 2021

Ul 4:1-2,6-8
Mzm 15:2-5Yak 1:17-18,21b-22,27
Mrk 7:1-8,14-15,21-23

Aturan

Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.  –  Mrk 7:23

Ketika sekolah dulu, beberapa kali saya dihukum. Sekolah saya memang memiliki aturan yang tegas. Tetapi saat itu, saya pikir suster kepala sekolah sentimen. Kalau rambut panjang sedikit saja, langsung ditarik. Seorang teman yang tidak memedulikan teguran itu, rambutnya langsung digunting di tempat. Atau kelereng kami disita saat bermain pada jam istirahat. Saya sering komplain tentang aturan yang ada. Tetapi hari ini, saya menyadari bahwa semua itu membantu untuk mendisiplinkan karakter saya.

Saya menyadari bahwa aturan bukanlah satu-satunya cara untuk mendisiplinkan, tetapi bagi saya merupakan cara yang lebih mudah dibandingkan dengan cara yang lain. Dalam rumahpun ada aturan yang harus diikuti oleh seluruh anggota keluarga. Tetapi sekali lagi saya katakan, aturan bukan satu-satunya jalan.

Orang-orang Farisi zaman Yesus terjebak dalam aturan Hukum Taurat. Mereka beranggapan aturan itu adalah yang utama, dan tanpa mematuhinya, manusia tidak dapat selamat. Mereka memaksa orang lain mengikuti aturan. Mereka melakukan dengan dalih taat kepada Hukum Musa, tanpa melihat alasan Musa membuat aturan tersebut.
Tuhan Yesus mencermati hal tersebut sehingga mengatakan kepada para murid-Nya bahwa hal yang membuat kita berdosa adalah hal-hal yang keluar dari pikiran kita dan perbuatan kita. Keinginan hati, keserakahan, balas dendam, dan lain-lain..semua itu keluar dari dalam hati.  Itulah yang menajiskan kita.

Taat kepada aturan itu baik, tetapi sudahkah kita melihat kedalaman hati kita?  Apakah kita melakukannya karena takut kita salah atau sebagai perwujudan kasih kita kepada Tuhan?  (An)

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *