Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 09 September 2021

Kol 3: 12-17
Mzm 150: 1–6
Luk 6: 27-38

Bertekun

“Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.  –Luk 6:27-28

Mengasihi dan mengampuni sesama adalah perintah Allah dan merupakan keutamaan dalam membangun kekudusan.  Mengasihi musuh, berdoa bagi orang yang sedang bermasalah dengan kita, bahkan jika sampai orang tersebut atau diri kita menyimpan kebencian tentu tidaklah mudah.
Ketika saya mempraktekkan hal tersebut, selalu ada pergumulan yang harus saya lewati, yaitu melawan keegoisan diri sendiri, yang sering cenderung diri saya merasa benar. Namun saya tidak ingin menyerah, dan terus berperang untuk melawan diri sendiri dari pikiran yang menyimpang dari ajaran Injil, dengan cara selalu memohon rahmat kasih Tuhan agar hati saya yang keras dilembutkan, dan berdoa bagi orang tersebut dengan berusaha lebih tulus. 

Proses tersebut tidak selalu berjalan dengan mulus, namun saya tetap terus tekun melakukannya. Sekalipun perubahan yang saya alami lambat, namun saya sangat bersyukur, karena saya semakin merasakan pemulihan dan damai Tuhan.
Godaan untuk membiarkan sakit hati atau kebencian  terus ada didalam hati kita akan sering muncul, oleh karena itu kita harus waspada dan sadar akan hal itu, sehingga ketika  hal itu mulai kita alami dan rasakan, segeralah datang kepada Tuhan, memohon rahmat-Nya. 
Jangan membiarkan diri kita terperangkap didalam kuasa si jahat melalui dendam, benci, dan sakit hati, karena hal itu akan membinasakan hidup kita, baik didunia ataupun dikehidupan kekal nanti. (In)

Tuhan mohon rahmat-Mu agar kami dapat selalu mengasihi dan mengampuni.

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *