Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 06 Desember 2021

Yes 35:1-10
Mzm 85:9-14
Luk 5:17-26

Memperjuangkan Iman

…. naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. – Luk 5:19

Pada tahun 2013 Tuhan ijinkan saya pergi berziarah ke Israel. Dua minggu sebelum berangkat, saya mengalami insiden buruk, yaitu kelima jari tangan kiri tersiram minyak goreng mendidih, karena kurang hati-hati saat mengangkat wajan setelah selesai menggoreng, kesakitan yang luar biasapun saya rasakan. Kecemasan, ketakutan terancam batal berziarahpun menyerang hati dan pikiran saya, karena semua urusan birokrasi sudah saya selesaikan.
Singkat cerita menjelang keberangkatan, tangan yang terluka belum sembuh sekalipun sudah ke dokter. Namun saya memutuskan tetap berangkat berziarah. Sepanjang perjalanan peziarahan tangan yang terluka saya tutup dengan sarung tangan agar tidak membuat orang lain takut dan geli melihat semua jari masih penuh luka dan gosong kehitaman. 

Ketika peziarahan kami sampai disungai Yordan, saya merasakan suatu dorongan, agar mencelupkan tangan yang terluka ke air sungai tersebut. Kemudian saya lakukan hal itu, sambil berbisik kepada Tuhan: Tuhan jika Engkau berkenan, maka luka tangan saya pasti sembuh. Kejadian itu berlalu begitu saja dan sarung tangan saya pakai kembali. Beberapa jam kemudian saya membuka sarung tangan karena hendak mengolesi obat. Saya terkejut, karena semua kulit yang masih berair karena luka dan kehitaman mengering dan terkelupas. Seketika itu saya teringat dengan apa yang saya doakan dan lakukan disungai Yordan. “Oh Tuhanku memberikan kesembuhan”. Itulah kalimat yang terlintas dibenak saya saat itu. Sejak itu rasa perih, sakit, tidak terasa lagi, dan warna kulit yang hitampun makin pulih seperti semula. 

Ketika memiliki keinginan atau kerinduan yang ditujukan untuk memuliakan Tuhan, teruslah pupuk kerinduan tersebut dengan iman kepada-Nya, lalu perjuangkan dengan perbuatan. Sekalipun didalam prosesnya pasti akan ada berbagai godaan dan hambatan, namun mari percaya bahwa berkat dan rahmat Allah akan menyertai sepanjang perjalanan tersebut. (In)

Terimakasih atas penyertaanMu dalam pergumulan kami

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *