Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 29 Januari 2016

2Sam 11:1-4a,5-10a,13-17
Mzm 51:3-7,10-11
Mrk 4:26-34

PERUMPAMAAN

Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka. – Mrk 4:33

Yesus banyak menggunakan perumpamaan dalam memberitakan Injil. Perumpamaan banyak digunakan untuk menggambarkan sesuatu dengan bahasa yang mudah dimengerti, singkat dan mudah diingat. Biasanya didahului dengan kata “seolah-olah, ibarat, baik, seperti, laksana, bagai, umpama”.

Dari sekian banyak perumpamaan dalam Alkitab, ada 1 perumpamaan yang mempengaruhi hidup saya, yaitu perumpamaan tentang anak yang hilang. Latar belakang keluarga saya adalah Katolik. Dibaptis sejak bayi, bersekolah dengan pendidikan Katolik, dan rutin ke gereja setiap minggu tidak secara otomatis menjadikan saya pribadi yang takut akan Tuhan. Masa sekolah saya habiskan dengan bersenang-senang.

Sampai akhirnya, melalui sebuah retret yang saya ikuti semasa kuliah, saya mengenal Tuhan secara pribadi. Banyak dosa yang sudah saya lakukan, namun dengan penuh kasih Bapa memeluk saya. Ia tidak memperhitungkan dosa saya. Semua gambaran kelam itu dihapus dan Ia menerima saya dengan sukacita.

Pengalaman ini juga yang membantu saya untuk bisa mengampuni orang lain yang berbuat salah kepada saya. Seberat apapun kesalahan yang orang itu lakukan, saya berusaha untuk memaafkannya. Memaafkan yang bukan hanya di mulut, tapi dengan sepenuh hati. Seperti Bapa yang tidak memperhitungkan dosa saya, maka saya juga belajar untuk tidak memperhitungkan kesalahannya. Memaafkan butuh proses, tapi perumpamaan anak yang hilang menguatkan saya untuk terus berusaha bisa memaafkan. (Dn)

Perumpamaan mana yang sangat berkesan dan mengubah hidup saya?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *