Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 1 Januari 2025
Hari Raya SP Maria Bunda Allah
Bil 6 : 22-27
Mzm 67 : 2-3,5,6, 8
Gal 4 : 4-7
Luk 2 :16-21
Maria = Hawa Baru
Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. – Gal 4:4
Hari ini Gereja Katolik merayakan Hari Raya St Perawan Maria Bunda Allah.
Begitu besar kasih Allah kepada manusia, sehingga ketika manusia pertama yaitu Adam dan Hawa terpisah dari-Nya karena dosa, Ia pun mempersiapkan penebus agar manusia dapat kembali bersatu dengan-Nya, yaitu melalui kelahiran Yesus Kristus, yang dikandung oleh seorang perempuan suci pilihan Allah, yaitu Maria.
Yesus adalah pengantara dalam karya penebusan dosa manusia, sedang Maria sebagai pengantara kelahiran Yesus (Luk 2:6-52). Karena Yesus hadir ke dunia melalui rahim Maria, maka Maria disebut juga pengantara segala Rahmat. Maria juga berperan sebagai Hawa baru. Hawa lama kalah oleh dosa ketidaktaatan.
Dengan ketaatan yang penuh, Maria melaksanakan kehendak Allah, yaitu mengandung dan melahirkan Yesus sebagai penebus dosa manusia.
Sebagai pengantara kelahiran Yesus, Maria disiapkan menjadi tempat yang layak untuk mengandung Putera Allah. Dalam diri Maria, Allah menyediakan tempat/rahim yang tidak pernah ternoda oleh dosa asal maupun dosa pribadi bagi Allah yang menjelma menjadi manusia. Dari hal tersebut Gereja Katolik memberikan gelar, yang kita kenal dalam Dogma Maria, yaitu:
1. Maria Theotokos (Maria Bunda Allah/Maria yang melahirkan Allah)
2. Virginitas Perpetua (Maria tetap perawan)
3. Maria Immaculata (Maria dikandung tanpa noda dosa)
4. Maria Assumpta (Maria diangkat ke Surga)
Itulah yang dihidupi Gereja Para Rasul pada masa itu dan kemudian dilanjutkan secara turun temurun, yang disebut TRADISI. (sumber: Retret Bunda Maria Penolong Abadi – Lembah Karmel).
Maka, marilah kita tempatkan Bunda Maria sebagai pengantara dalam setiap doa kita kepada Allah, mari terus bertekun dan berdoa bersama Bunda Maria, salah satunya melalui devosi doa rosario, dan kita persembahkan segala ucapan syukur ataupun permohonan kita kepada Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. (In).
Terima kasih Bunda Maria, karena sudah menjadi Bunda Penolong Abadi untuk kami.
No responses yet