Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 2 Mei 2025
Pw St. Atanasius, UskPujG.
Kis 5:34-42
Mzm 27:1,4,13-14
Yoh 6:1-15
Peka
“Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini? – Yoh 6:9
Saya pernah mendapat tawaran untuk membuat boneka dan dijual saat ada konser K-pop di Jakarta. Saat itu saya sangat bersemangat sekaligus ragu. Pertama, saya belum pernah ikut event besar seperti itu, lalu saya juga memikirkan siapa yang akan menjaga kedua anak saya yang saat itu masih kecil. Dalam kondisi tidak terlalu yakin, saya terus berdoa sambil mencoba untuk mencari hotel di sekitar lokasi acara. Awalnya sangat sulit untuk mencari hotel karena rata-rata hotel di sekitar tempat event tersebut sudah penuh, tapi entah bagaimana tiba-tiba saya bisa mendapat hotel, kemudian kakak saya yang biasanya repot juga siap untuk membantu. Meski ada beberapa kendala, namun semua terlengkapi dengan baik dan boneka yang saya buat habis terjual. Rasa sukacita saat itu masih jelas teringat hingga saat ini. Itu merupakan salah satu mujizat yang Tuhan berikan untuk saya.
Bacaan pertama hari ini menceritakan mengenai Gamaliel, orang Farisi yang dihormati oleh orang banyak. Ia mengingatkan orang Farisi untuk tidak membunuh rasul-rasul Yesus. Sekalipun mungkin Gamaliel berada dalam kondisi yang tidak terlalu yakin, namun jika kita membaca kisah itu, kita bisa melihat bahwa Gamaliel mengikuti apa kata hatinya. Demikian juga dalam Injil, saat Yesus menanyakan ide untuk memberi makan orang yang begitu banyak, Filipus langsung mengkalkulasi uang dan harga roti saat itu, dan Andreas langsung mengamati apa yang ada saat itu serta menyampaikan pada Yesus bahwa makanan yang ada tidak akan cukup untuk memberi makan orang sebanyak itu. Namun, Yesus menjawab semua keraguan itu dengan mengadakan sebuah mujizat.
Rasa ragu saat kita harus memutuskan sesuatu tentu sering kita alami. Namun bila kita mau menyampaikan kepada Yesus apa yang menjadi sumber keraguan kita, Ia akan membukakan jalan bagi kita asal kita mau mendengar apa yang dikatakan oleh Tuhan dan melakukannya seperti yang dilakukan oleh Gamaliel dan para murid dalam bacaan Injil hari ini. (AS).
Roh Kudus buatlah aku semakin peka untuk mengetahui apa yang menjadi kehendak-Mu.
No responses yet