Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 3 April 2025
Kel 32:7-14
Mzm 106:19-23
Yoh 5:31-47
Berhala
“Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.” – Kel 32:9
Seorang teman saya yang juga katolik mengatakan pada saya bahwa hari, tanggal dan jam lahir itu sangat berpengaruh dalam garis hidup kita. Ketiga hal tersebut harus dicek sehingga kita dapat dengan tepat menentukan masa depan nanti, misalnya untuk menentukan apakah orang itu adalah jodoh yang tepat untuk kita, atau sudahkah sekolah ataupun pekerjaan yang kita pilih ini sesuai dan mendatangkan banyak rejeki nantinya dan lain sebagainya. Teman saya ini bersaksi bahwa sejak dia melihat elemen keluarganya, dia bisa memulai usahanya dengan tepat. Kesaksiannya mempengaruhi diri saya hingga saat itu saya mulai mengecek data suami dan anak saya dari jam lahir lalu saya lanjut melihat elemen-elemennya. Namun, saat saya mau mengecek data milik saya, saya mendapati bahwa data yang saya miliki tidak lengkap. Saat saya berusaha bertanya pada orang tua saya, mereka sudah lupa. Beberapa waktu kemudian saya hadir di acara Pengakuan Dosa, entah mengapa saat itu saya merasa bahwa apa yang saya lakukan di waktu itu (mengecek jam lahir dan lain sebagainya) sepertinya bukan hal yang berkenan di hadapan Tuhan. Namun, saya tidak terlalu merasa bahwa itu adalah suatu dosa, hingga saat memeriksa batin, keluarlah pernyataan dalam hati dengan cukup keras “engkau meragukan kebesaran-Ku?” Dan, di detik itu juga saya menangis sejadi-jadinya.
Baik dalam Bacaan Pertama maupun Injil hari ini, kita bisa melihat Allah yang merasa kesal dengan sikap manusia. Sharing saya tersebut juga merupakan salah satu hal yang tidak Allah sukai. Seperti umat Israel yang tidak sabar “menunggu” kemudian mereka membuat lembu emas, seperti itu jugakah kita saat ini ketika lelah menantikan Allah? Ketika kita ke gereja dan mendengar kotbah yang terasa tidak relevan dengan kehidupan kita, apakah kita juga jadi meninggalkan Tuhan dan beralih ke tempat lain? Mari kita gunakan Masa Prapaskah ini untuk merefleksikan tindakan kita selama ini dan sungguh-sungguh bertobat untuk setiap dosa yang kita lakukan. (AS).
Kasihanilah kami ya Tuhan, karena kami orang berdosa.
No responses yet