Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 3 Maret 2025
Sir 17:24-29
Mzm 32:1-2,5-7
Mrk 10:17-27
Sukarnya Jadi Orang Kaya
“Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.” – Mrk 10:23
Ketika merenungkan Injil hari ini, saya membayangkan diri saya sebagai orang kaya tersebut. Saya bukanlah orang kaya, jadi ketika membayangkannya, saya tidak bisa sepenuhnya merasakan hal yang dirasakan oleh orang kaya tersebut. Namun, saya mendapati jika harta yang saya punya sekarang diminta untuk dijual lalu dibagi-bagikan ke orang miskin, bisakah saya melakukannya dengan rela?
Saya harus mengakui bahwa itu merupakan keputusan yang sangat berat. Saya tidak bisa dengan serta merta menjual segala-galanya dan membagikannya. Jika saya melakukannya, saya akan kehilangan kenyamanan, kecukupan, dan keamanan yang sudah saya rasakan.
Saya bisa memahami betapa sulit dan beratnya perasaan orang tersebut. Tidak heran jika harta kekayaan selalu menjadi daya tarik yang sangat kuat untuk menjauhkan manusia dari Tuhan. Dari sekian banyak perintah Allah semua bisa dilakukan tapi untuk yang satu ini menjadi begitu sulit dan berat. Di sinilah ujian bagi kita untuk terus berjuang supaya kekayaan tidak menjadi tujuan yang mau kita capai di dalam hidup. Tuhan ingin kita sebagai anak-anakNya hanya mengandalkan Dia, bukan mengandalkan kekayaan yang kita miliki. Tuhan ingin menunjukkan kalau dengan kita tidak memiliki kekayaan, kita tetap bisa mengandalkan-Nya sebagai Sang Sumber Hidup. Dia yang akan menjamin dan memelihara hidup kita. Meski sulit namun bukannya tidak mungkin. Yesus sendiri menyatakan bahwa meski sepertinya mustahil namun apabila kita sungguh-sungguh mendekat kepada Allah, kita pasti akan dimampukan. Jadi, janganlah putus asa, teruslah berjuang masuk ke dalam pintu yang sempit itu, dan jangan pernah takut juga untuk menjadi orang kaya. Jadilah orang kaya yang juga berhasil mendapatkan tiket pada kehidupan yang kekal, yang murah hati, memberkati banyak orang dan pekerjaan Tuhan di bumi. (Yy).
Sudahkah kita berjuang sekuat tenaga dan tidak menyerah untuk mendapatkan tiket menuju hidup yang kekal?
No responses yet