Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 4 Januari 2025

1 Yoh 3:7-10
Mzm 98:1,7-9 
Yoh 1:35-42

Awal Mula Petrus

Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: “Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus).” Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: “Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus).” – Yoh 1:41-42

Pada masa-masa sekarang ini, banyak hal yang ditawarkan di dunia ini. Dari hal-hal duniawi yang menyenangkan panca indra kita, seperti makanan enak dan hiburan dari berbagai penyedia yang begitu memanjakan orang-orang, sampai dengan hal-hal rohani yang ditawarkan gereja dan juga dari rumah-rumah ibadat lainnya.

Gereja Katolik pun menawarkan banyak kegiatan dari berbagai macam komunitas kategorial yang dapat diikuti oleh umat sesuai dengan minat dan panggilannya masing-masing. Kegiatan yang ditawarkan oleh komunitas-komunitas kategorial itu, tentu saja dapat membangun dan memupuk iman kekatolikan kita, untuk dapat lebih dekat lagi mengenal Dia.

Namun ternyata tak mudah juga mengajak teman atau saudara untuk ikut dalam kegiatan yang diadakan oleh Gereja atau komunitas kategorial. Karena kita memiliki banyak kesibukan dan juga tawaran dunia yang mungkin lebih menarik dan memanjakan hidup yang bertujuan untuk mencari kenyamanan dan kenikmatan. Banyak sekali program-program “healing” dan iklan yang ditawarkan penyedia untuk memberikan “oase” kenyamanan di tengah tingginya tuntutan hidup dan stresnya pekerjaan.

Pada bacaan hari ini, diceritakan bagaimana awal mula Simon Petrus mengikut Kristus. Andreas, sebagai murid Yohanes Pembaptis, mengenal Yesus setelah diberitahukan oleh Yohanes, bahwa Yesus adalah Anak domba Allah. Seketika itu Andreas langsung mengikut Yesus. Dan Andreas juga mengajak saudaranya, yang bernama Simon.

Apakah kita pun akan dengan cepat bertindak dan segera mendahulukan waktu yang kita miliki ini untuk mengikut Kristus jika mendapatkan ajakan dan mengetahui bahwa ada jalan yang dapat membawa kita untuk lebih dekat lagi mengenal-Nya? Lalu di antara banyak pilihan yang ditawarkan, apakah kita dapat menentukan pilihan dengan bijaksana? (MD).

Siapkah saya untuk mengenal dan mengikut Kristus?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *