Renungan Katolik “Bahasa Kasih”

Sabtu, 4 Oktober 2025

Pw St. Fransiskus dr Assisi

Bar 4:5-12,27-29

Mzm 69:33-37

Luk 10:17-24

Sumber Bahagiamu

Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.” – Luk 10:20

Saya begitu semangat melakukan pelayanan, setelah depresi saya sudah membaik dan saya merasa bahagia dengan pelayanan- pelayanan tersebut, namun ayat hari ini kembali mengingatkan saya, bahwa bukan pelayanan yang memberikan saya kebahagiaan sejati, karena kebahagiaan sejati datang dari kesadaran bahwa saya telah dibebaskan dari dosa, sehingga saya juga dapat disebut sebagai bagian dari kerajaan surga. Namun demikian bukan berarti kita tidak boleh bahagia dengan pelayanan yang kita lakukan, tapi jangan sampai tujuan atau dasar kebahagiaan kita melenceng dari sabda Tuhan.

Belakangan ini saya sedang senang membaca tentang stoikisme yang cukup ada relasinya dengan kutipan Injil hari ini. Menurut para penganut stoikisme, yang disebut Stoic, percaya bahwa kebahagiaan sejati berasal dari dalam diri, bukan dari faktor eksternal. Mereka fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan, seperti pikiran, tindakan, dan sikap, dan menerima hal-hal yang tidak bisa dikendalikan dengan tenang.

Dalam stoikisme kita diajarkan untuk melepaskan diri dari hal-hal eksternal, dan menurut saya pelayanan adalah faktor eksternal yang tidak bisa kita kendalikan, contoh sederhana adalah ketika kita mengalami perselisihan dengan teman semasa pelayanan, pasti sukacita akan hilang karena kita tidak merasa ada beban dalam melayani, sedangkan perasaan bahagia karena kita sudah dibebaskan dari dosa adalah bentuk kesadaran dari dalam diri sendiri, yang tidak akan terganggu faktor luar, sehingga seandainya kita berselisih paham ketika pelayanan pun tidak akan mengubahkan kesadaran kita bahwa kita sudah ditebus dari dosa. Mari tanamkan dalam diri kita, bahwa penebusan dosa adalah sumber kebahagiaan sejati yang Tuhan berikan dalam hidup kita. (PL).

Maukah kita merubah tujuan kita untuk bahagia?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *