Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 6 Agustus 2025
Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya
Dan 7:9-10,13-14 / 2Ptr 1:16-19
Mzm 97:1-2,5-6,9
Luk 9:28b-36
Lakukanlah Sesuatu
“Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” – Luk 9:33
Pengalaman yang menyenangkan akan membuat kita berharap bisa menikmatinya sepanjang waktu. Pengalaman indah membuat kita enggan meninggalkannya. Seperti lagu “Kemesraan” yang biasanya dinyanyikan ketika menjelang akhir sebuah acara, untuk memberikan kesan yang mendalam. Terkadang kita merasa ingin tinggal lebih lama lagi dengan suasana seperti itu.
Sama seperti ketika orang tua harus melepaskan anak-anaknya untuk pergi bersekolah di tempat yang jauh, atau orang tua yang akan berpisah dengan anaknya ketika mereka menikah dan tidak tinggal bersama mereka lagi.
Perasaan bahagia Petrus ketika Yesus menampakkan kemuliaan-Nya di atas gunung, diutarakannya dengan menawarkan untuk membangun tenda, supaya mereka bisa terus menikmati perasaan yang bahagia itu. Apakah itu salah? Tentu saja tidak, karena setiap orang pasti menginginkan ketenangan dan kebahagiaan hidup. Tetapi menjadi salah ketika mereka gagal move on, yaitu ketika mereka terlalu menggenggam erat perasaan itu dan tidak bisa melanjutkan hidup mereka.
Layaknya orang yang patah hati, yang merasa tidak bisa menjalani hidup tanpa orang yang mereka cintai.
Intinya adalah, setelah kita mengalami suatu peristiwa, baik yang membahagiakan maupun yang menyedihkan, kita harus terus melangkah. Kita harus melanjutkan hidup kita, karena Tuhan Yesus membutuhkan kita untuk menjadi saluran berkat-Nya kepada orang- orang di sekitar kita. Oleh karena itu lakukanlah sesuatu, bergeraklah dan bertindaklah. (An).
Apakah saya bisa melepaskan diri dari perasaan atau suasana hati saya untuk menjadi saluran berkat Tuhan?
No responses yet