Renungan Katolik “Bahasa Kasih”

Sabtu, 6 Desember 2025

Yes 30:19-21,23-26

Mzm 147:1-6

Mat 9:35 – 10:1,6-8

Kasih yang Cuma-Cuma

Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. – Mat 9:36

Kutipan ayat Alkitab ini mengatakan: Maka tergeraklah Yesus oleh belas kasihan. 

Ada berapa banyak dari kita yang hari-hari ini melayani Tuhan tanpa kasih? Seringkali kita lebih memikirkan persembahan kasih daripada memiliki kerinduan akan Allah. Belas kasih yang Yesus sampaikan di sini mengandung makna berkorban, mementingkan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri. Melayani dengan belas kasih tak ubahnya seperti gembala yang menjaga dombanya. Gembala sejatinya penuh pengorbanan dan tanggungjawab. Seorang gembala harus senantiasa mengarahkan domba-dombanya dalam perjalanan hidupnya, punya rasa peduli untuk mencari domba tersebut ketika domba itu hilang, punya lutut yang kuat untuk mendoakan orang lain yang mungkin hidupnya belum seturut dengan kehendak Allah, punya hati yang mau membimbing domba-domba tatkala mereka mulai tidak terkendali atau tersesat.

Seorang gembala memandang setiap dombanya berharga dan memperlakukan mereka dengan adil. Jika ia memandikan yang satu, atau menggunting bulu domba yang satu, atau memberi makan minum pada domba yang satu, tentu semua juga akan diberi giliran yang sama. Seorang gembala yang baik tidak pilih kasih dalam mendidik dan memperlakukan domba-dombanya. Dalam dunia yang akhir-akhir ini makin kehilangan figur bapa, apakah kita mau menghadirkan kasih Kristus untuk mereka yang membutuhkan?

Apa yang kita sudah dapatkan secara cuma-cuma dari Tuhan, harus kita salurkan untuk semua orang dengan cuma-cuma juga. Jangan meminta imbalan kepada ‘domba-domba’ yang kita layani, karena itu bukan hasil jerih payahmu sendiri, tetapi karena campur tangan Allah. Jadilah pekerja-pekerja Kristus yang tulus melayani untuk Tuhan, tidak untuk kemegahan atau mencari hormat pribadi, tetapi untuk kemuliaan Allah. (MF).

Sudahkah saya memiliki hati yang tulus dalam melayani sesama?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *