Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 7 November 2024
Flp 3:3-8a
Mzm 105:2-7
Luk 15:1-10
Kembalilah, Kamu Berharga
Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira. – Luk 15:5
Hidup tidak selalu menyenangkan. Hal-hal itu menyebabkan kita terkadang mempersalahkan-Nya. Perbuatan baik yang kita lakukan tidak banyak menolong ketika mengalami masa-masa sulit. Kita berpikir bahwa Ia tidak adil, akibatnya kita mulai menjauh dari-Nya. Godaan duniawi pun mendorong untuk menjauh sehingga kita lupa untuk kembali. Alhasil kita menjadi kehilangan arah dan tujuan hidup. Hidup di dunia memang penuh dengan lika-liku, tetapi pernahkah berpikir tentang akhir hidup kita? Apakah setelah hidup di dunia ini selesai, kita akan memiliki hidup yang kekal? Berhentilah sejenak dan lihatlah, ke mana akhir dari jalan yang ditempuh? Kalau akhir dari perjalanan hidup itu hanya membawa pada kedukaan, maka saatnya kita mulai memutar arah hidup. Tuhan sedang mencari cara untuk menyapa. Hanya saja apakah kita selalu mendengar sapaan-Nya? Ia tidak menyapa melalui sesuatu yang tidak mengenakkan, melainkan selalu memberikan arah dan tanda supaya kita mempehatikan-Nya. Kehendak bebas-lah yang membuat kita tidak mempedulikan sapaan-Nya. Sudah saatnya kita kembali pulang ke jalan-Nya. Karena di sana ada banyak sukacita dan kedamaian. Ia menerima kita apa adanya, walaupun kita penuh dengan lumpur dosa. (An).
Apakah saya sudah ke arah jalan yang benar?
No responses yet