Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 7 September 2025
Hari Minggu Biasa XXIII /
Hari Minggu Kitab Suci Nasional
Keb 9:13-18
Mzm 90:3-6,12-14,17
Flm 9b-10,12-17
Luk 14:25-33
Tidak Melekat
“Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. – Luk 14:26
Hah? Yesus bilang bahwa kita tak dapat menjadi murid-Nya bila kita tak membenci bapa, ibu, istri, anak-anak, saudara-saudara dan juga nyawa kita? Benarkah demikian? Bukankah selama ini Yesus selalu menekankan pada kita untuk saling mengasihi satu sama lain?
Saya rasa kita tidak boleh menelan mentah-mentah apa yang tertulis dalam Injil hari ini. Kalau saya, memahami Injil hari ini sebagai pengingat dari Yesus agar saya tak melekat pada hal-hal duniawi. Bukankah bapa, ibu, istri, anak- anak, saudara juga nyawa yang kita miliki ini sebenarnya bukan milik kita? Namun, seringkali kita bertingkah seolah semua yang kita miliki di dunia ini benar-benar hak
milik kita sehingga saat Tuhan datang untuk mengambil, kita menjadi ribut sendiri, merasa tidak rela karena saya sudah bekerja keras untuk sampai di titik ini. Itu adalah anak-anak yang saya besarkan dengan penuh kasih. Atau, saya masih belum menikmati hasil kerjaku jadi Tuhan jangan ambil nyawaku terlebih dahulu. Kita menjadi sibuk untuk mengatur Tuhan.
Saya bisa berkata demikian bukan berarti saya tidak memiliki kemelekatan. Sebagai orang yang pernah mengalami proses agar tak lagi terlalu melekat pada manusia, saya juga tahu betapa tidak enaknya saat Tuhan memproses agar hati saya lebih rela jika harus melepaskan segala hal yang memang harus saya lepaskan. Saya masih harus banyak belajar dan akan terus berdoa akan hal tersebut. Segala yang saya miliki sungguh hanya milik Tuhan, jadi kalaupun Ia akan ambil, saya tak berhak protes karena Ia hanya mengambil kembali apa yang memang menjadi milik-Nya. (Me).
Bapa, tolong aku agar tak melekat dengan hal-hal duniawi tapi hanya melekat pada-Mu saja.
No responses yet