Renungan Katolik “Bahasa Kasih”

Kamis, 9 Januari 2025

1 Yoh 4:19 – 5:4

Mzm 72:1-2,14,15,17 

Luk 4:14-22a

Allah adalah Kasih 

Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya. – Luk 4:21

Apakah pembaca sekalian pernah mendengar hymne yang berjudul Ubi Caritas? Nyanyian ini diyakini telah tercipta dan diubah antara abad keempat hingga abad kesepuluh dan menjadi salah satu lagu antifon (lagu khusus) dalam pembasuhan kaki saat Kamis Putih. Ubi caritas et amor, Deus ibi est. Congregavit nos in unum Christi amor. Yang memiliki arti: Jika ada cinta kasih, hadirlah Tuhan. 

Yohanes dalam bacaan pertama menegaskan bahwa Allah adalah kasih. Allah yang terlebih dahulu mengasihi kita dan karena Alllah sedemikian mengasihi kita, maka kita juga diminta untuk saling mengasihi. Kita mampu mengasihi hanya karena Allah menanamkan benih-benih kasih dalam diri kita. Kasih Allah yang begitu besar kepada manusia itu terwujud paripurna dalam diri Yesus.

Yesus Kristus yang hadir di dunia, ada nyata bersama kita, memberitakan kabar baik, pembebasan, penghiburan dan kasih yang tak terbatas, hingga nyawa-Nya sendiri diberikan untuk keselamatan manusia. Dunia kita saat ini sangat membutuhkan kasih. Permusuhan, kebencian, kejahatan, dan kekerasan menjadi tanda bahwa dunia ini haus akan kasih. Kita dipanggil dan diutus untuk menjadi manusia yang membawa kasih dalam keseharian. Begitu pula dalam lingkup yang paling kecil dan sederhana di sekitar kita. (BW).

Allah, semoga dunia memandang wajah-Mu yang penuh kasih.

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *