Renungan Katolik “Bahasa Kasih” ‎
Rabu, 01 Juni 2016

2Tim 1:1-3,6-12
Mzm 123:1-2
Mrk 12:18-27

TUGAS DOKTER KANDUNGAN

Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat! – Mrk 12:27

‎Ketika istri saya hamil, ia berkonsultasi dengan dokter kandungan yang memberi nasihat bagaimana menjaga kesehatan janin yang ada dalam kandungannya. Setelah anak kami lahir, tugas dokter kandungan itupun selesai. Karena tugasnya adalah mengantar sampai pada proses kelahiran. Namun sebagai orang tua, kami akan terus menjaga anak kami.

‎Yesus dengan tegas mengingatkan orang Saduki bahwa mereka sesat, karena sudut pandang mereka dalam mempelajari Alkitab justru membuat mereka menjauh dari inti Alkitab. Saya pribadi berpendapat, satu kesalahan orang Saduki adalah mereka melihat Alkitab hanya untuk mengatur hubungan antara sesama manusia saja – demi keharmonisan dalam masyarakat, mereka memerlukan hukum untuk mengatur semuanya. (Alkitab dalam bahasa Ibrani adalah Torah, artinya kitab hukum.)

‎Sementara itu para nabi dan Yesus memahami Alkitab sebagai ajaran yang mengajak manusia mengenal Allah dan kesetiaan-Nya, dan bagaimana kita bisa berelasi dengan-Nya. Karena Allah itu kekal, maka relasi yang ditawarkan-Nya juga bersifat kekal, jauh melampaui kehidupan di dunia.

‎Orang Saduki memahami peranan Alkitab seperti tugas seorang dokter kandungan, yang hanya membawa kita sampai kematian. Tetapi kita orang beriman melihat peranan Alkitab seperti tugas orang tua, yang membimbing untuk kebaikan kita, dan yang berharap, nasihat mereka akan terus berguna bagi kita sekalipun mereka sudah tidak bersama kita kelak. (Pt)

Apakah Alkitab telah meyakinkan saya akan hidup kekal bersama Allah yang dijanjikan oleh Tuhan?‎

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *