Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 01 Juni 2023

St. Yustinus

Sir 42:15-25
Mzm 33:2-9
Mrk 10:46-52

Firman Allah

Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” – Mrk 10:47

Kisah Bartimeus orang buta, kita tidak tahu kapan Bartimeus mulai menjadi buta. Karena Kitab Suci tidak menceritakannya. Intinya Bartimeus tidak dapat membaca sehingga cerita-cerita tentang Yesus hanya didapat dari mendengar saja.

Cerita-cerita yang didengar oleh Bartimeus, diolah dalam hatinya dan meningkatkan imannya. Dari luar, kita melihat Bartimeus sebagai pengemis, yang notabene “berkasta” rendah. Namun, pertumbuhan rohaninya sangat baik. Tak heran, ketika Yesus memanggilnya, Bartimeus langsung menanggalkan jubahnya. Jubah yang menghangatkan tubuhnya dan melindunginya dari cuaca dingin. Sebab Yesus jauh lebih besar dari hal-hal yang bersangkutan dengan fisik. Pertemuannya dengan Yesus menghasilkan apa yang selama ini diidam-idamkannya: bisa melihat!

Saudara yang terkasih. Kita sering mendengar firman Allah di gereja saat misa, mendengar pengajaran-Nya lewat youtube bahkan menyediakan waktu untuk membaca dan merenungkan Kitab Suci. Adakah hal-hal itu meningkatkan iman kita dan membuat kita lebih percaya bahwa Yesus adalah Allah Yang Maha Kuasa dan kita adalah milik-Nya? Jika ya, maka kita tidak perlu merasa takut dalam menghadapi hidup ini dengan segala persoalan yang ada. (Yo).

Firman Allah tidak hanya untuk didengar tetapi juga direnungkan dan menjadi kekuatan di dalam hati kita.

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *