Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 10 Maret 2023

Kej 37:3-4,12-13a,17b-28
Mzm 105:16-21
Mat 21:33-43,45-46

Butakah Hatimu?

Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. – Mat 21:38

Manusia pada umumnya melihat dengan kacamata dunia. Hal itu membuatnya seringkali lebih memprioritaskan hal duniawi dibandingkan dengan yang lainnya. Karena baginya, dunia adalah segala-galanya; dapat memberikan semua yang diinginkan, dapat membuat bahagia, juga kebahagiaan yang terlihat semu “kenyang atau mabuk” dengan segala tawarannya yang menggiurkan. “Jika susah itu namanya bukan lagi hidup”, sehingga membawa pada hal-hal seperti narkoba dan obat terlarang lainnya. “Hidup cuma satu kali kok dibuat susah”, menyebabkan kita menghalalkan segala cara untuk memperoleh kesuksesan dan rejeki. Tanpa disadari, pemikiran seperti itu lama-kelamaan menyebabkan ketidakpekaan terhadap apa yang sebenarnya dibutuhkan, yang pada akhirnya menjadikan mata hati menjadi buta.

Manusia juga selalu menjadikan dirinya sebagai pusat dari segala sesuatunya, sehingga memunculkan yang namanya ego atau sikap memikirkan diri sendiri. “Yang penting saya bahagia, yang lain masa bodoh.” “Yang penting kaya meski harus mengorbankan nyawa banyak orang.” Jika melihat hal itu dan menyadarinya, rasanya sungguh mengerikan jika kita yang telah menerima kasih-Nya sampai bisa berbuat demikian. Bapa, lingkupi setiap hati kami dengan terang Roh Kudus-Mu agar kami selalu memiliki hati seperti hati-Mu yang tulus dan penuh kasih. (Cr).

Masihkah hati saya dibutakan oleh hal-hal duniawi?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *