Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 10 Maret 2025
Im 19:1-2,11-18
Mzm 19:8-9,10,15
Mat 25:31-46
Peduli
Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. – Mat 25:40
Kisah Mother Teresa menjadi inspirasi bagiku. Aku belajar pentingnya kepedulian pada sesama, memiliki hati yang penuh kasih dan ketulusan. Ia mengajarkan bahwa tindakan kecil yang dilakukan dengan cinta yang besar berdampak positif pada orang lain dan kehidupan umat beriman. Di dunia yang semakin berpusat pada diri sendiri, ia mengingatkanku untuk membangun kepedulian, yakni memahami kondisi sesama, ikut merasakan dan membantu yang kesulitan. Aku teringat akan apa yang diajarkan orang tua sewaktu kecil, yaitu berbela rasa dan bersyukur dalam segala keadaan.
Aku dibiasakan untuk memberi sedekah bagi pengemis, berbagi makanan, serta membantu kerabat dekat yang membutuhkan pertolongan. Papa juga selalu mengingatkan untuk menyapa, tersenyum, dan menghormati sesama. Lewat didikan mereka, aku menjadi pribadi yang lebih peduli terhadap sesama.
Yesus sudah terlebih dahulu peduli padaku, maka aku pun belajar mengasihi dan peduli pada sesama, khususnya kepada mereka yang “lemah”. Kepedulian hendaklah dinyatakan bukan hanya di dalam gereja, tetapi di mana pun berada. (TL).
“Terkadang kita berpikir bahwa kemiskinan hanyalah kelaparan, telanjang, dan tunawisma. Kemiskinan karena tidak diinginkan, tidak dicintai, dan tidak diperhatikan adalah kemiskinan terbesar. Kita harus mulai dari rumah kita sendiri untuk mengatasi kemiskinan semacam ini.” – Mother Teresa –
Apa komitmenku untuk membangun kepedulian pada sesama?
No responses yet