Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 10 Mei 2016

Kis 20:17-27
Mzm 68:10-11, 20-21
Yoh 17:1-11a

KUASA DOA

Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berry, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu. – Yoh 17:9

Ketika seorang teman sedang dalam kesulitan, saya termasuk dalam kelompok orang-orang yang dengan mudahnya akan berkata, “Sudah, tidak perlu kuatir, nanti saya doakan.” Kata-kata itu terdengar begitu mulia dan meluncur begitu saja dari mulut saya, terkadang tanpa kesungguhan. Seolah doa itu hanya sebuah kewajiban atau kebutuhan atau sekedar kata-kata harapan yang kita ucapkan saat sedang dalam kesulitan.

Tanpa disadari, sebenarnya kuasa sebuah doa jauh lebih besar daripada itu. Bayangkan saja, Tuhan Yesus yang adalah seorang Putra Allah, bahkan masih berdoa kepada Bapa di surga. Bila Dia saja yang adalah satu dengan Bapa masih memerlukan doa untuk berkomunikasi dengan Bapa-Nya, apalagi kita? Tentu saja Yesus tidak berdoa hanya untuk memberi semangat kepada murid-murid-Nya atau merangkai kata-kata indah semata. Dia sungguh-sungguh berdoa karena Dia tahu bahwa doa itu memiliki kuasa yang besar.

Saya rasa, bila Yesus menginginkan sesuatu, tentu sangat mudah bagi-Nya untuk mewujudkannya. Tapi demi kesatuan umat-Nya, Dia meminta kuasa dari Bapa agar menjadikan ktia satu seperti Dia dan Bapa adalah satu. Dan saya rasa, kuasa doa Yesus saat itulah yang membawa gereja kita selalu mampu bertahan melawan badai di setiap masa. Ketika Yesus berdoa bagi umat-Nya, Dia tidak hanya sekedar merangkai kata, tetapi juga menurunkan kuasa Allah yang besar dari surga. Sadarilah teman, doa kita memiliki kuasa yang besar. (Hd)

Apakah saya bersungguh-sungguh saat mengucapkan doa?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *