Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 10 November 2024

Hari Minggu Biasa XXXII

1 Raj 17:10-16
Mzm 146:7-10
Ibr 9:24-28
Mrk 12:38-44

Persembahan Janda Miskin

Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya. – Mrk 12:44

Saat saya menulis renungan ini, saya teringat dengan kisah tahun 2008 silam. Kami sedang merenovasi rumah ketika seorang teman menelpon saya minta didoakan supaya ada rejeki untuk merenovasi lantai dua rumahnya, yang biasa digunakan sebagai tempat doa, yang kebanjiran akibat plafon yang bocor. Selesai berdoa untuknya, justru saya yang tidak bisa tidur. Ada kerinduan untuk menolongnya namun di sisi lain saya juga merasa khawatir dengan dana renovasi rumah saya sendiri. Namun, Roh Kudus menggerakkan hati saya untuk menolong teman saya secara finansial. Teman saya begitu sukacita menerima bantuan saya. Waktu saya tinggal dua minggu sebelum jatuh tempo untuk membayar tagihan-tagihan material. Jujur kalau dihitung secara manusia, nominalnya belum cukup. Namun tiap hari saya selalu berdoa supaya Tuhan cukupkan semuanya.

Suatu kali paman saya yang berasal dari luar kota menelpon saya dan menanyakan keadaan rumah yang sedang direnovasi serta menanyakan nomor rekening saya untuk membantu biaya renovasi rumah. Saya begitu kaget dengan nominal yang diberikan oleh paman saya. Nominal yang cukup untuk membayar tagihan-tagihan material di akhir bulan. Saya teringat ketika saya membantu teman saya, dan kini, Tuhan Yesus mengganti berlipat ganda melalui paman saya.

Saya sering belajar memberi bukan karena keadaan saya berkelimpahan, tapi justru saat keadaan saya berkekurangan. Hanya Tuhan Yesus yang mampukan saya untuk bisa melakukan itu semua. (Ar).

Sudahkah saya belajar memberi seperti seorang janda miskin?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *